Menanamkan kejujuran pada anak

 
“Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusan hatinya, tetapi penghianat dirusak oleh kecurangannya”   (Amsal 11:3)
 
Kejujuran merupakan salah satu core value yaitu bahan baku sejati yang dapat membentuk integritas dan kematangan pribadi.  Sikap seperti ini harus kita tanamkan pada anak sejak usia dini.  Sama seperti nilai-nilai lainnya kejujuran tidak dapat dikenakan  kepada seorang anak secara instant . Akan tetapi  kejujuran itu tumbuh seperti serat-serat pada kayu – yaitu  merupakan bagian dari seluruh perkembangan dan pertumbuhan anak itu.
 
Jujur jika diartikan secara baku adalah mengakui, berkata atau memberikan suatu informasi yang sesuai kenyataan dan kebenaran. Dalam praktek dan penerapannya, secara hukum tingkat kejujuran seseorang biasanya dinilai dari ketepatan pengakuan atau apa yang dibicarakan seseorang dengan kebenaran dan kenyataan yang terjadi. Bila berpatokan pada arti kata yang baku dan harafiah maka jika seseorang berkata tidak sesuai dengan kebenaran dan kenyataan atau tidak mengakui suatu hal sesuai yang sebenarnya, orang tersebut sudah dapat dianggap atau dinilai tidak jujur, menipu, mungkir atau berbohong.
 
Dalam dinamika anak dan pertumbuhannya, pada usia dua atau tiga tahun, anak anak belum mencapai perkembangan kognitif atau bahasa untuk melihat adanya hubungan langsung antara yang mereka katakan dan mereka perbuat. Bagi mereka, tindakan lebih penting daripada kata kata, yang seringkali artinya tidak jelas. Mereka tahu bahwa perbuatan mereka salah dan bahwa orang tuanya marah, tetapi mereka tidak mengerti bahwa berbohong juga salah. Tetapi pada usia 4 tahun, anak anak mulai mengerti bahwa berbohong yang dilakukan dengan sengaja untuk mengelabuhi orang lain adalah perbuatan yang buruk. Satu studi tentang hubungan antara pertumbuhan persepsi anak anak tentang berbohong dan usia menunjukkan bahwa 92% anak anak yang berusia 5 tahun berkata bahwa berbohong selalu salah dan 75% berkata bahwa mereka tidak pernah berbohong. Tetapi, 28% anak anak yang berusia 11 tahun berkata bahwa berbohong selalu salah dan tidak ada yang mengaku bahwa mereka tidak pernah berbohong.
 
Ada beberapa macam kebohongan. Kebohongan yang dilakukan semata mata untuk menghindari hukuman adalah jenis yang paling buruk. Kebohongan yang dilakukan untuk tidak menyinggung perasaan orang lain dianggap tidak begitu buruk. Kebohongan altruistic, yang dilakukan untuk untuk menolong atau bahkan menyelamatkan seseorang, dianggap dapat dimaafkan dan bahkan terpuji.  ada beberapa alasan mengapa anak berbohong. Anak kecil paling sering berbohong untuk menghindari hukuman, untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan atau untuk mendapatkan pujian dari sesama teman. Anak remaja berbohong untuk melindungi privasinya, menghindari rasa malu atau untuk menguji kewibawaan orang tuanya. 
 
Dari segi perkembangan anak, berbohong seringkali dapat dimaklumi. Tetapi kebiasaan berbohong, terutama dalam hal yang penting, dapat mengganggu perkembangan jiwa dan kehidupan anak. Penelitian pada anak anak yang sering berbohong menunjukkan bahwa mereka sering terlibat dalam tindakan antisosial antara lain menipu, mencuri dan tindakan kekerasan. Berbohong juga mengikis keakraban hubungan kita dengan orang lain. Berbohong membuat orang menjadi tidak percaya kepada kita.  Tidak mudah hidup dengan orang yang sering berbohong. Orang yang suka berbohong akan kehilangan banyak kepercayaan, kesempatan dan persahabatan.
 
Sebagai orangtua tugas kita ialah membimbing anak-anak kita agar  mempunyai hati nurani yang jernih (ketulusan), mempunyai komitmen untuk berlaku  jujur.  Pemberian instruksi: yang faktual, yang menyangkut hubungan, dan yang sifatnya pribadi, merupakan proses untuk mengisi pikiran anak dengan konsep kejujuran dan berbagai konsekuensi  ketidakjujuran. 
Ø  Cerita-cerita Alkitab yang menggambarkan betapa  besarnya nilai kejujuran (kepercayaan) itu sangat bermanfaat.  Cobalah menceritakan kepada anak-anak yang masih duduk di Sekolah Dasar cerita tentang penipuan Yakub terhadap ayahnya (Kejadian 27).  Diskusikan dengan anak-anak remaja kisah dosa Daud dengan Batsyeba  (2 Samuel 11).   perhatikanlah kesetiaan Yosia terhadap rencana-rencana  Allah (2Raja-raja 22,23) dan komitmen Mikha pada kebenaran (1Raja-raja 22:14). Identitas psikoseksual seorang anak mulai terbentuk pada waktu anak berusia kira-kira dua tahun. Selain mendengarkan apa yang Anda  katakan anak seusia itu mulai meniru Anda secara lebih cermat.  Keinginan untuk mencontoh ini merupakan awal dari tahap pemberian  instruksi yang menyangkut soal hubungan. Itu sebabnya Anda perlu memperhatikan dengan cermat standar-standar kejujuran Anda sendiri.  Seorang anak kecil pun akan dapat melihat dan mengerti lebih banyak daripada apa yang Anda sadari tentang komitmen Anda pada soal kejujuran. Apa yang akan Anda katakan kepada anak-anak Anda, ketika Anda misalnya, melakukan urusan dagang Anda atau menyusun perhitungan pajak Anda? Pernahkah Anda "berbohong demi kebaikan"untuk menyenangkan hati orang atau mengelakkan sesuatu yang tidak menyenangkan (seperti menyuruh anak Anda menjawab telepon dan mengatakan bahwa Anda tidak di rumah)?  Sangatlah penting anak Anda melihat Anda mengakui dengan jujur atas kegagalan-kegagalan Anda; misalnya, mengendarai mobil terlalu cepat dalam keadaan lalu lintas yang ramai, tidak pulang ke rumah padahal Anda mengatakan bahwa Anda akan pulang, atau tidak menepati janji. Memberi teladan secara demikian realistik itu akan menyebabkan anak itu merasa bebas untuk bergumul dengan masalah-masalahnya sendiri. Seorang ibu menceritakan bagaimana anaknya yang di taman kanak-kanak  tidak mau mengakui dosa-dosanya kepada Allah pada waktu doa malam bersama, sebelum ayahnya mengakui secara terang-terangan kekurangan-kekurangannya.
Ø  Bantulan anak-anak untuk secara pribadi menerapkan prinsip kejujuran dalam konteks kehidupannya sehari-hari. Tunjukkanlah kepada seorang anak prasekolah atau yang sudah duduk di Sekolah Dasar sehelai uang Rp 1.000,00 dan tanyakan apa yang akan dilakukannya bila ia menemukannya di jalan. Tekankan bahwa bersikap jujur akan membuat seseorang mempunyai perasaan senang, menolong orang lain, dan menyenangkan Allah maupun ayah dan ibu. Perankanlah bersama suatu sandiwara kecil tentang berbagai keadaan lain yang menuntut keputusan untuk berlaku jujur.  Ingatlah senantiasa bahwa menurut hasil penelitian, seorang anak pada tahun-tahun awalnya tidak memiliki kesadaran batin tentang yang benar dan yang salah, yang dimilikinya hanyalah ketakutan akan konsekuensinya. Anak itu menerima apa yang dikatakan oleh orang tuanya karena ia ingin menyenangkan mereka. Pujian atau pukulan di pantat atau hukuman untuk tinggal di kamar merupakan ukuran bagi anak tentang apakah suatu tindakan itu jujur atau tidak, jadi bertukar pikiran tentang soal-soal kelakuan tidak akan banyak berpengaruh pada tingkah laku anak kecil itu.  Tetapi menjelang masuk Sekolah Dasar, hati nurani anak itu sudah mulai menjadi matang, dan tindakannya mulai dinilai berdasarkan  standar moral hati nuraninya. Dalam usia ini anak-anak dapat mulai diajarkan tentang kejujuran dengan menceritakan kisah-kisah  kehidupan yang sebenarnya. Umpamanya, tanyakanlah apa yang akan dilakukan oleh anak itu jika ia melihat seorang teman menyelipkan  alat penajam pinsil yang kecil ke dalam kotak makanannya sewaktu berada di sebuah toko alat-alat tulis. Lanjutkan dengan pertanyaan-pertanyaan seperti "Mengapa?" dan "Apa akibatnya nanti?" Pada umur-umur ini motivasi anak Anda sudah harus lebih daripada sekadar menyenangkan orangtua saja, dan sudah harus dapat melakukan yang  benar karena dengan demikian ia pun akan merasa senang dengan dirinya sendiri.
Ø  Anak-anak yang duduk di SLTP dan SLTA sudah harus memiliki hati  nurani yang sudah berkembang dengan baik dan sudah harus dapat berpikir secara lebih abstrak tentang tata nilai yang dijunjungnya.  Anda dapat memberinya semangat dengan mengadakan diskusi dengan anak remaja Anda tentang artikel-artikel surat kabar yang memberitakan berbagai tindakan yang tidak jujur, baik yang dilakukan secara perseorangan maupun secara kelompok di kalangan pengusaha dan pemerintahan. Tolonglah anak Anda untuk dapat melihat apa motivasi mereka dalam melakukan tindakan semacam itu.  Teruslah mengandaikan keadaan-keadaan yang realistik yang cocok dengan umur anak Anda, seperti kesempatan-kesempatan untuk berbuat curang pada waktu ujian, memakai surat keterangan orang lain, atau  berbohong kepada orangtua tentang ke mana ia pergi. Pikirkan berbagai kemungkinan akibat ketidakjujuran, terutama tentang rusaknya hubungan kita dengan orang lain. Perhatikan bagaimana satu kebohongan akan membuat kita berbohong lagi untuk menutupi keadaan  yang sebenarnya.  Bimbinglah anak Anda agar dapat menyadari bahwa jika kita tidak jujur, kita tidak dapat bergaul dengan orang lain secara sehat - baik di sekolah, di rumah, dalam pernikahan, masyarakat, atau pemerintahan. Jika anak Anda sudah mempunyai pengertian yang jelas bahwa kejujuran itu berakar pada firman Allah, ia tidak akan jatuh ke dalam perangkap yang sering dihadapi yaitu kecenderungan untuk memandang baik atau salah itu hanya dari segi apa yang paling menyenangkan hati, yang direstui orang lain, atau yang mana yang paling penting. Perasaan hati anak itu akan peka terhadap ketidakjujuran dalam segala bentuknya dan hal itu akan menolongnya untuk terus-menerus menghindarinya.  Dalam sepanjang proses perkembangan itu, usahakanlah untuk memusatkan perhatian pada tindakan-tindakan anak Anda maupun tindakan-tindakan orang-orang lainnya. Yakinkan dan berilah pujian  kepada anak Anda itu, baik di hadapannya sendiri maupun di hadapan teman-teman sebayanya. Dengan memberi label jujur kepada anak Anda itu berarti Anda menekankan dan sangat menghargai kejujuran; hal itu akan memotivasikan dia untuk mengejar sifat itu bila di dalam kehidupan ini ia harus membuat pilihan yang benar-benar berat.
 
Bahan diedit dari sumber:
Ø  Cara Mengarahkan Anak, Paul Lewis. 
Ø  Menanamkan Kejujuran Pada Anak, Jeanne Handojo 
Ø  Why Children Lie, Paul Ekman

Comments

Popular posts from this blog

Tujuan, Manfaat dan Cara Puasa

Anak adalah milik Pusaka Allah

Allah Menepati Janji-Nya