Hidup dengan standar ganda

-Roma 6:20-23-

Saudara hidup saudara tidak akan pernah berobah sampai kepada cara/pola berpikir saudara berobah!.  Itulah yang mau disampaikan RP kepada jemaat Kristen (Yahudi/Palestina=Yunani) yang ada di kota Roma. 

Mengapa saudara, karena cara/pola berpikir manusia akan mempengaruhi tindakan manusia.
 Dr. Jhon L. Mayer mengatakan, jika kita menabur pola pikir kita akan menuai tindakan, jika kita menabur tindakan kita akan menuai kebiasaaan dan jika kita manbur kebiasaan kita akan menuai karakter!.

Jadi kalau pola pikir manusia itu tidak benar (salah) maka apapun yang dilakukan manusia kecederungannya adalah berbuat jahat (Kej 6:5).  pola pirkir seperti ini yang dikuatirkan Rasul Paulus terjadi di jemaat Roma!

Oleh karena itu RP mau mengingatkan jemaat di Roma hendaklah merobah pola pikir yang lama yang salah yang menyatakan bahwa:
o    Manusia dibenarkan oleh karena melakukan hukum taurat? (Roma 3:20) dan,
o    Dimana ada dosa bertambah banyak disitu kasih karunia yang berlimpah-limpah? (Roma 5:20)
Hal ini tidak benar tetapi  yang benar adalah bahwa:
o    Manusia dibenarkan bukan karena melakukan hukum taurat tetapi karena iman kepada Yesus Kristus (Roma 3:28).
o    Dan oleh karena Iman itulah manusia dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran (Roma 6:18)
Jadi tidaklah benar kalau jemaat menganggapan bahwa makin banyak berbuat dosa makin banyak kasih karuniannya. Pola pikir seperti  ini adalah pola pikir Allah bukan pola pikir Manusia, dimana Allah  bekerja dengan cara itu supaya iblis tidak menang.

Oleh karena itu RP memberikan suatu ilustrasi tentang Perhambaan ada 2 macam perhambaan yaitu: hamba dosa dan hamba Allah (kebenaran).
o    RP mengatakan apabila kita menyerhakan diri kepada seseorang maka kita adalah hamba orang tersebut dan harus mentaati kehendaknya. (Roma 6:16) dan
o    Tuhan Yesus mengatakan  bahwa seorang hamba tidak lebih dari pada tuannya (Mat 10:24)
Itu berarti seorang hamba tunduk dan patuh kepada apa saja yang diinginkan tuannya.  Jadi kalau tuan dimaksud adalah dosa dan kita ini hambanya, maka sekali kita menghambakan diri kita kepada dosa maka kita akan diperbudak oleh dosa itu!.  Tetapi sebaliknya apabila kita menjadi hamba Allah, maka kita akan dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.

Dengan kata lain RP mau mengajak kepada jemaat untuk memilih apakah mau menjadi hamba dosa atau hamba Allah?. Tidak bisa kedua-duannya. 
o    Dalam Matius 6:24 dikatakan disana..”Tidak seorangpun yang dapat mengabdi kepada 2 tuan jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain…. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon”!, mengapa?
o    Karena orang yang mendua hati hidupya tidak akan tenang (Yak 1:8). 
Hidup orang yang mendua hati selalu gelisah, tidak sejahtera, penuh tekanan dan menderita!!.

Namun kebanyakan orang percaya justru lebih memilih hidup dengan STANDAR  GANDA yaitu di satu sisi ia hidup sebagai hamba Allah di sisi yang lain hidup sebagai hamba dosa. Sebagai contoh:
o    Ada seorang hamba Tuhan...., di luar rumah ia sangat baik, berpengaruh, khotbahnya penuh karisma dan menjadi panutan hidup jemaatnya, namun ketika ia di dalam rumah, rumahnya berobah menjadi “kebun binatang”…..
o    Ada seorang rector terkenal salah satu STT, di depan banyak orang ia sangat disegani karena kepintarannya menelaah Alkitab, pengajarannya penuh karisma, disegani dan dihormati karena kerendahan hatinya.  Namun ketika ia seorang diri ia licin bagai belut.  Kenapa Ia selingkuh dengan sekretarisnya +/- 2 th tidak ketahuan.
Saya hanya membayangkan oh…. betapa hidup orang-orang ini sangat menderita diperbudak oleh dosa dan TIDAK ADA KEMERDEKAAN dalam hidup orang-orang ini. 

Belajar dari pengalaman mereka, kita harus hati-hati dan menolak dengan tegas segala bentuk perbuatan dosa. Kalau tidak kita akan mengalami hal yang sama. Oleh karena itu RP mengajak kita untuk mengerti bahwa untuk mencapai hidup kekal kita harus HIDUP KUDUS dihadapan Allah (Roma 6:22) tidak bisa ditawar-tawar,
o    Sebab tanpa kekedusan manusia tidak akan melihat Allah (Ibrani 12:14).
o    (Galatia  6:7) “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.

Jadi jikalau kita menabur pola pikir yang jahat, kita akan menuai tindakan yang jahat, apabila kita menabur tindakan yang jahat kita akan menuai kebiasaaan yang jahat dan apabila kita menabur kebiasaan yang jahat kita akan menuai karakter (buah) yang jahat dan  kesudahan dari semuanya adalah maut!.  Jadi pilihlah sekarang kepada siapa kita akan menghambakan diri kepada Dosa ataukah kepada Allah? Ingatlah:
o    Ibrani 10:26.”Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu”

Comments

Popular posts from this blog

Tujuan, Manfaat dan Cara Puasa

Anak adalah milik Pusaka Allah

Allah Menepati Janji-Nya