Hidup yang dibangun diatas dasar kemenangan


I korintus 15: 35-58

Surat I korintus ini merupakan surat ke dua dari surat-surat yang ditulis Rasul Paulus tahun 55M, untuk menjawab berbagai persoalan yang dialami jemaat/gereja di kota korintus (daerah Yunani).  Salah satu persoalan yang muncul dalam jemaat adalah pokok tentang KEBANGKITAN. Masalah ini muncul karena berbagai pemahaman yang berkekmabg dalam jemaat/gereja:
1.    Orang yahudi sendiri terpecah dalam hal ini:
a.    Orang yahudi Farisi percaya ada kebangkitan, tetapi sulit untuk menjelaskannya.
b.    Golongan yahudi Saduki tidak percaya adanya kehidupan yang kekal, sebab itu mereka tidak percaya adanya kebangkitan orang mati.
2.    Orang Yunani meyakini bahwa ada kebangkitan Roh dan menolak adanya kebangkitan tubuh atau daging. Mereka meyakini bahwa tubuh jasmani manusia tidak turut diselamatkan dan karena itu tubuh tidak turut diselamatkan. Jiwa manusialah yang diselamtkan dan kembali ke sang ilahi
3.    Agama-agama suku percaya bahwa takala  manusia mati, maka rohnya akan tetap berada dalam tubuh jasmani selama tubuh jasmani itu tidak atau belum rusak, bila tubuhnya rusak maka rohnya keluar dan mengembara mencari tempat yang baru (arwah)
Pandagan-pandangan ini cukup menyulitkan pemahaman jemaat. Karena itulah Rasul Paulus mejelaskan tentang kebagkitan Kristus, kemudian kebangkitan kita dan kebangkitan daging ketiga hal ini perlu disimak secara keseluruhan, tidak bisa terpisah satu dengan lainnya.

Bacaan hari ini adalah bagian ke tiga tentang kebangkitan Daging.

Kematian adalah bagian integral dalam sebuah kehidupan ciptaan. Semua yang hidup pasti akan mengalami kematian, kehancuran tubuh fisik dan kembali pada asalnya (bdk Kej 2:7 => manusia diciptakan dari debu tanah). Semua isme dan agama meyakini bahwa kematian adalah akhir dari kehidupan. Tidak ada kesempatan kedua. Tapi dalam kekristenan, diyakini satu pengharapan iman bahwa ketika nanti Yesus datang kembali pada hari ketika sejarah dunia berhenti, Ia akan mengganti tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuhNya yang mulia (Filipi 3:21, bdk dengan 1 Yohanes 3:2).

Dalam pengakuan iman kita berbunyi : Kebangkitan Daging. Yang dimaksudkan bukan saja kebangkitan tubuh fisik saja, tetapi kesatuan kembali seluruh identitas diri kita. Tubuh kita yang sudah hancur akan diganti dengan tubuh yang mulia, seperti tubuh Kristus waktu dibangkitkan. Jadi dapat disimpulkan, dalam Kebangkitan Daging terdapat pembaharuan total yang pasti akan diwujudkan pada waktu Tuhan Yesus datang kembali yang kedua kalinya. Pengharapan kebangkitan itu didasarkan pada kebangkitan Kristus sendiri. Dialah manusia pertama yang sudah dibangkitkan, Ia dibangkitkan sebagai yang sulung (1 Korintus 15:20, 23).

Menolong sekali memikirkan tubuh kebangkitan Kristus, sebab Yohanes berkata bahwa, "kita akan menjadi sama seperti Dia", dan Paulus mengatakan bahwa "tubuh kita yang hina" akan diubah "sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia".

Tubuh kebangkitan Kristus dalam beberapa hal sama seperti tubuh alamiah, tapi dalam beberapa hal lain berbeda. Demikianlah, pada beberapa peristiwa Dia dikenal dengan segera, tapi pada peristiwa-peristiwa lain tidak (khususnya perjalanan ke Emaus). Ia muncul tiba-tiba di tengah­tengah murid-murid yang berkumpul dengan pintu tertutup; tapi sebaliknya Ia lenyap dari pandangan kedua orang di Emaus. Ia bicara tentang diri-Nya yang memiliki "daging dan tulang". Kadang-kadang Ia menikmati makanan kendati makanan jasmaniah bukanlah kebutuhan bagi kehidupan di seberang kematian. Dan adalah jelas, bahwa Tuhan Yesus yang telah bangkit dapat menyesuaikan diri dengan batasan-batasan kehidupan jasmani seturut kehendak-Nya. Hal itu memberi kesan, bahwa apabila kita bangkit kita akan memiliki kemampuan yang sama

Kebangkitan daging berarti pembaharuan dari pribadi, tidak hanya sebagian dari tubuh, namun secara keseluruhan diri kemanusiaan kita dibangkitkan untuk suatu hidup baru yang aktif, kreatif dan memerintah bersama-sama dengan Allah. Semua janji yang Tuhan berikan kepada setiap orang yang percaya kepadanya baru disempurnakan dalam kehidupan yang baru, hidup bersama Tuhan.

Beberapa kali Yesus bicara tentang hal membangkitkan orang-orang percaya pada akhir zaman,  Yesus berkata, "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati." -"EGÔ EIMI HÊ ANASTASIS (kebangkitan) KAI HÊ ZÔÊ (hidup) HO PISTEUÔN EIS EME KAN APOTHANÊ ZÊSETAI" (Yohanes 11:25)

Paulus berkata, "Sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus". Demikian juga Petrus berkata bahwa Allah "telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan."

Betapa jelas, kebangkitan Kristus sebagai suatu kejadian yang tidak berdiri sendiri. Itu adalah tindakan akbar Ilahi, suatu tindakan yang penuh konsekuensi bagi manusia. Dengan membangkitkan Kristus, maka Allah membubuhkan meterai yang mengukuhkan karya penebusan dan penyelamatan yang dilaksanakan Kristus di kayu salib. Allah memperlihatkan kuasa Ilahi-Nya di depan dosa dan maut, dan sekaligus kehendak-Nya untuk menyelamatkan manusia. Jadi, kebangkitan orang percaya secara langsung adalah seutuhnya dampak dari kebangkitan Kristus -Juruselamat. Kebangkitan begitu khas bagi orang percaya, sehingga Yesus mengatakan bahwa "mereka adalah anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan."

Tapi itu tidak berarti bahwa semua yang bangkit akan bangkit ke dalam berkat. Yesus bicara tentang "kebangkitan untuk hidup yang kekal", tapi juga tentang "kebangkitan untuk penghukuman". Ajaran Perjanjian Baru jelas dan tegas bahwa "semua" akan bangkit, tetapi mereka yang menolak Kristus akan mendapat kebangkitan sebagai kemutlakan yang teramat pahit. Bagi orang percaya adalah fakta, bahwa kebangkitan mereka berkaitan dengan kebangkitan Kristus, dan justru itulah yang mengubah keadaannya. Dalam terang karya penebusan-Nya untuk mereka, orang percaya menyambut kebangkitan dengan ketenangan dan kegembiraan.

Untuk kita yang hidup dizaman ”MILENIUM” (1000 tahun) Rasul Paulus katakan dalam ayat 57-58 ”Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.   Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia

Oleh karena itu dasar hidup orang percaya bukanlah kekalahan lagi tapi kemenangan! Oleh karena itu apapun yang kita kerjakan haruslah dibangun diatas dasar kemenangan! Bukan diatas dasar kekalahan, karena kita bukanlah orang yang berjerih payah untuk memperoleh kemenangan tetapi kita adalah orang-orang pemenang yang berjerih payah untuk memperoleh kemenangan (Mahkota kehidupan). Rasul Paulus mengatakan bahwa kemenangan yang kita miliki adalah pemberian Allah melalui Yesus Kristus. Yesus Kristus itu sendirilah kemenangan itu! kemenangan itu kita dapatkan secara gratis tanpa kita harus berjerih payah memperolehnya. Efesus  2:8 mengatakan ”Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah”

Sebagai seorang pemenang Rasul Paulus, mau mengajak kita merobah sikap dan metal hidup kita yang tadinya hidup diatas dasar kekalahan (dosa) untuk hidup diatas dasar kemenangan (Kristus)  Oleh karena itu ada 3 sikap hidup sebagai seorang pemenang:  1. Berdiri Teguh,  2. Jangan goyah,  3. Giat selalu dalam pekerjaan Tuhan., untuk merebut kemenangan itu (Mahkota kehidupan). Saudara 3 hal  ini saya sebut sebagai  ”Etika kerja Kristiani” yaitu Tetap Teguh (Memiliki Falsafah/prinsip hidup), Tidak goyah (untuk mempertahankan falsafah/ prinsip hidupnya itu ia mau bayar harga) dan Giat  (hubungan kita dengan Tuhan adalah seumur hidup! Oleh karena itu perlu giat/rajin agar hubungan itu tetap terpelihara sampai pada akhirnya kita memperoleh mahkota kemenangan itu)   inilah mentalitas hidup dari seorang yang hidupnya dibangun diatas dasar kemenangan ! (lebih dari sekedar pememanang!)

Rasul Paulus menyampaikan hal ini atas dasar refleksi dari kehidupan Rasul Paulus yang dibangun diatas hubungan intimnya dengan Yesus Kristus! -  Baca I Kor 9:1-27 dan Filipi 1:22-23[1]  

Rasul Paulus memiliki prinsip hidup yang dibangun dari hubungannya yang spesial dengan Kristus! yaitu:
  1. Ia berdiri teguh memegang prinsip yaitu Hidup adalah bagi Kristus, dan memberi buah  serta mati adalah keuntungan. (Filipi 1:21-22 )
  2. Karena ia memiliki prinsip hidup yang jelas Rasul Paulus tidak Goyah, ia mau bayar harga untuk setiap halangan dan rintangan yaitu kehilangan haknya sebagai rasul (persembahan dari jemaat) demi Injil Kristus dan ia bekerja untuk mencukupi hidupnya bahkan orang lain.    Bahkan Dalam  II Kor 11:23-28  ia banyak melepaskan haknya untuk makan, memperolah pakaian, penginapan bahkan perlindungan hukum.  dikatakan disana ”Apakah mereka pelayan Kristus? -- aku berkata seperti orang gila -- aku lebih lagi! Aku lebih banyak berjerih lelah; lebih sering di dalam penjara; didera di luar batas; kerap kali dalam bahaya maut. Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan, tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal, sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut.   Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu.  Aku banyak berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian,  dan, dengan tidak menyebut banyak hal lain lagi, urusanku sehari-hari, yaitu untuk memelihara semua jemaat-jemaat. Sama hanlnya dengan Rasul Paulus, kita akan kehilangan hak keamanan, santai, istirahat, tidur dan makan. 
  3. Karena Rasul Paulus tahu benar untuk apa ia dipanggil dan tahu benar konsekuensi mengikut kristus Ia komit mempertahankan hal ini dengan cara Melatih Tubuh agar setelah Injil diberitakan ia tidak ditolak

Saudara sudahkan prinsip hidup saudara dibangun diatas dasar Kristus (pemenang itu)? milikilah semuannya itu dengan berlimpah karena kita akan dibuatnya berhasil II Petrus 1:8 ”Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita”
Bagaimana cara memilikinya tidak perlu bekerja keras untuk mencapainnya tapi hiduplah semakin dekat dengan Tuhan!

Itulah sesungguhnya hidup yang dibangun di atas dasar Kemenangan (hidup lebih dari seorang pemenang) yaitu berjerih payah di dalam kemenangan bukan berjerih payah untuk memperoleh kemenangan!!. Dan apa yang dihasilkan dari hidup berjerih payah di dalam kemenangan adalah tidak sia-sia karena bersama pemenang itu Yesus itu sendiri kita maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan! Wahyu  6:2 ”Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan”



Comments

Popular posts from this blog

Tujuan, Manfaat dan Cara Puasa

Anak adalah milik Pusaka Allah

Allah Menepati Janji-Nya