Tujuan, Manfaat dan Cara Puasa



Apakah Puasa itu?


Puasa diambil dari bahasa Yunani NESTEIA artinya berpantang atau menahan nafsu makan dan minum. Sekalipun artinya seperti itu, Alkitab sendiri tidak secara rinci menjelaskan apa yang seharusnya boleh dimakan atau yang tidak boleh dimakan, apa yang boleh diminum atau yang tidak boleh diminum ketika seorang berpuasa.


Menurut Perjanjian Lama.

Puasa merupakan hal yang wajib dilakukan oleh bangsa Israel karena diatur di dalam Hari Raya Pendamaian (Hari Grafirat, Im 16:29-31). Kutipan kitab Imamat, Yoel dan II Tawarikh mengemukan pengertian puasa:

“Inilah yang harus menjadi ketetapan untuk selama-lamanya bagi kamu, yakni pada bulan yang ketujuh, pada tanggal sepuluh bulan itu kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa dan janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan, baik orang Israel asli maupun orang asing yang tinggal di tengah-tengahmu. Karena pada hari itu harus diadakan pendamaian bagimu untuk mentahirkan kamu. Kamu akan

ditahirkan dari segala dosamu di hadapan TUHAN. Hari itu harus menjadi sabat, hari perhentian penuh, bagimu dan kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa. Itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya.” (Imamat 16:29)

"Tetapi sekarang juga," demikianlah firman TUHAN, "berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh." (Yoel 2:12)

“Yosafat menjadi takut, lalu mengambil keputusan untuk mencari TUHAN. Ia menyerukan kepada seluruh Yehuda supaya berpuasa.” (II Tawarikh 20:3)

“dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.” ( II Tawarikh 7:14)

Dari kutipan firman tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa Puasa menurut PL adalah: “Sarana atau alat umat Allah untuk merendahkan diri guna mendapat PENGAMPUNAN serta PEMULIHAN ( pendamaian) dari Tuhan. Dan merupakan Ketetapan/Ritual (wajib) dan diatur dalam Hari Raya Pendamaian (hari GRAFIRAT), dilakukan pada bulan ke 7 setiap tanggal 10”



Bagaimana Menurut Perjanjian Baru.

Puasa bukanlah Ketetapan/Ritual keagamaan yang harus atau wajib dilakukan lagi karena bagi umat Perjanjian Baru (orang yang percaya Yesus), mereka sudah DIDAMAIKAN oleh Darah Yesus dan sudah mendapat pemulihan dari Allah.“Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.” (II Korintus 5:18-19)

Oleh karena itu puasa yang menjadi alat pendamaian sudah digantikan oleh Yesus sendiri. Oleh karena itu di dalam perjanjian baru kita tidak melihat secara langsung perintah puasa, karena kita telah di damaikan oleh Yesus melalui puasa Yesus selama 40 hari 40 malam (lukas 4:1). Jadi dengan demikian tidak puasa bagi umat perjanjian baru tidaklah menjadikan kita berdosa. Tetapi sebagai umat perjanjian baru yang sudah didamaikan dengan Allah anda tidak pernah akan mengalami hidup yang INDAH dan MENYENANGKAN serta PENUH KUASA bersama Yesus!. Namun dalam kesempatan khotbah dibukit, Yesus menyinggung soal puasa dan menempatkannya sejajar dengan hal memberi sedekah dan hal berdoa. Berikut kutipan dari kitab Matius.

“Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." (Matius 6:2-4)

"Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu” (Matius 6:5-6)

"Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."

(Matius 6:16-18)

Di dalam Matius 6 ini, kita melihat bahwa hal berpuasa, doa dan memeberi sedekah bukanlah kewajiban atau ritual keagamaan yang wajib atau harus dilakukan, karena Yesus menyadari bahwa Puasa, doa dan memberi sedekah TIDAK AKAN MENYELAMATKAN umat manusia, tetapi yang menyelamatkan adalah PERCAYA KEPADA YESUS, Save by Faith And Grace only!. Hal ini yang dilakukan penyamun yang disalibkan disisi kanan bersama Yesus, ia diselamatkan bukan karena melakukan sedekah dan berdoa bahkan berpuasa, ia diselamatkan hanya karena mengaku percaya kepada Yesus!. (Luk 23:43). Oleh karen itu Yesus tidak mengatakan JIKA tetapi APABILA (optional degree). Tetapi hal itu bukan berarti Yesus meniadakan atau menghapuskan puasa, doa dan memberi sedekah, hal-hal ini tetap ada sebagai bagian dari kasih karunia Allah kepada umat yang percaya, bahwa apabila umat percaya melakukan Puasa maka Allah akan membalasannya!, sama halnya dengan ketika umat berdoa dan memberi sedekah maka Allah akan membalasnya!. Oleh karena itu kalau doa itu perlu, kalau memberi sedekah itu perlu tentu puasa juga perlu. Dengan demikian Yesus meletakan dasar yang hakiki dari perilaku kehidupan umat Perjanjian Baru yaitu: MEMBERI SEDEKAH, BERDOA dan PUASA dengan tujuan untuk Kemuliaan Allah bukan untuk memohon pengampunan dosa atau pendamaian (PL). Ketiga hal diatas tidak bisa dipisahkan dan menjadi kesatuan utuh. Dan Puasa umat akan berkenan kepada Allah jikalau disertai doa dan memberi sedekah. Seperti kutipan kitab Yesaya, Matius dan Kisah Para Rasul dibawah ini:

“Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk, supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!”(Yesaya 58:6-7)

“Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa." (Matius 17:21)

“Di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua bagi jemaat itu dan setelah berdoa dan berpuasa, mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan mereka.” (Kisah Para Rasul 14:23)

Apa yang membedakan petobat baru dan petobat lama? Perbedaannya: petobat lama seharusnya mengalami kehidupan yang indah dan menyenangkan serta penuh dengan kuasa bersama Yesus !

Dengan Memberi sedekah, kita menunjukan Kasih kita terhadap sesama yang merupakan perintah Yesus dalam Matius 22:39 “ Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Dengan Berdoa menunjukan Iman kita kepada Allah seperti dalam Ibrani 6:11 ” Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.” Dan dengan Berpuasa menunjukan Pengharapan kita kepada Allah untuk menerima janji-janji Allah bahkan melakukan apa yang Yesus bisa lakukan dan lebih dari itu! Sudahkah anda mengalami Mat 10:8? Reinhard Bonke, Mahesh Chadvad, Jaerock Lee dll sebagai upah puasa mereka mereka mampu membangkitkan orang mati, bahkan yang ada yang sudah 3 hari mati dibangkitkan.

Dari kutipan beberapa ayat diatas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud puasa di dalam Perjanjian Baru adalah: “Sarana orang percaya merendahkan diri, untuk MEMULIAKAN ALLAH dan mencari PERKENANAN ALLAH (bukan pendamaian lagi) melalui SIKAP HATI (Batin) YANG BENAR (tidak munafik).” Dan apabila Allah berkenan maka Ia akan memberikan Upahnya kepada anak-anaknya”



Manfaat Puasa.

Jika puasa kita lakukan dengan banar ada banyak manfaatnya: “....... Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."(Matius 6:18)

Seperti halnya anda memberi sedekah dan berdoa maka apabila anda berpuasa dengan benar maka akan menerima upahnya!.... “Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan TUHAN barisan belakangmu.58:9 Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan TUHAN akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku! Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah, apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas maka terangmu akan terbit dalam gelap dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari. TUHAN akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan. Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak keturunan. Engkau akan disebutkan "yang memperbaiki tembok yang tembus", "yang membetulkan jalan supaya tempat itu dapat dihuni".” (Yesaya 58:8-12). Manfaat lain jika puasa dilakukan dengan benar, seperti kutipan Yesaya:

1. Maka kita akan memperoleh kembali hak kita yang hilang atau terinjak-injak (Terangmu)

2. Memperoleh kesembuhan fisik atau rohani termasuk luka-luka jiwa dan kekecewaan (Pulih)

3. Maka kita akan memperoleh kembali kebenaran kita yang hilang datau diinjak-injak (kebenaran)

4. Memperoleh nama baik, kehormatan dan kemuliaan (Kemuliaan)

5. Pergumulan dan permohonan doa kita dikabulkannya (menjawab)

6. Mengalami tuntunan yang berkesinambungan (menuntun)

7. Orang yang melakukan puasa hatinhya akan dipenuhi oleh kepuasan sekalipun keadaan disekitarnya kering tandus, ia tidak dipenuhi oleh keserakahan (Kepuasa hati)

8. Kekuatannya selalu dibaharui (Membaharui kekuatanmu)

9. Mengalami Pemulihan (membangun, memperbaiki dan membetulkan )



Berbagai macam cara puasa
Karena Allah melihat hati bukan puasanya, maka tatacara puasa tentang berapa lamakan puasa, apa saja yang boleh dimakan atau diminum atau apa sajakah yang tidak boleh dimakan atau diminum tidaklah penting. Dibawah ini adalah catatan Alkitab tentang model dan lamanya Puasa yang dilakukan tokoh-tokoh Alkitab. Namun Kita bisa menentukan sendiri model dan lamanya puasa tergantung komitmen anda dengan Tuhan. Berikut ini berbagai macam model-model dan lama puasa puasa yang ada di dalam Alkitab:

1. Puasa Musa - Sekalipun tidak disebutkan sebagai puasa. Ketika Musa menghadap Tuhan di gunung Sinai, ia tidak makan dan tidak minum sama sekali selama 40 hari 40 malam. Umumnya para ahli Alkitab mengatakan bahwa puasa musa ini adalah suatu pengecualian karena lengsung berhadapan muka dengan Allah. (Baca Keluaran 34:28)

2. Puasa Hari Raya Pendamaian - Pada hari raya pendamaian orang-orang Israel diwajibkan berpuasa dari matahari terbenam hingga matahari terbenam atau 1 hari . Tidak jelas dikatkan bahwa mereka tidak boleh makan atau tidak boleh minum. Yang jelas dikatakan adalah: merendahkan diri, berpuasa, tidak boleh bekerja dan mempersembahkan kormab kepada Tuhan. (Baca Imamat 23:32)

3. Puasa Daud - Ketika Tuhan menulahi anaknya Daud yang diperolehknya dari Batsyeba, Daud berdoa dan berpuasa dengan tekun. Dikatakan bahwa Daud tidak mau makan tetapi tidak dijelaskan bahwa ia tidak minum. Puasa Daud selama 7 hari (Baca 2 Samuel 12:16-17)

4. Puasa Elia - Puasa elia selama 40 hari 40 malam tanpa makan dan minum di dalam perjalanan menuju gunung Horeb, juga dipandang merupakan suatu pengecualian karena Elia mendapatkan makanan langsung dari malaikat Tuhan (Baca 1 Raja-Raja 19:8)

5. Puasa Musa dan Elia dapat dikatakan sebagai puasa LUAR BIASA karena Tuhanlah yang berinisiatif untuk memberi kekuatan untuk bertahan

6. Puasa Ester - Nampaknya puasa ester adalah satu-satunya catatan yang jelas dari puasa tanpa makan dan tanpa minum yang pernah dilakukan secara normal oleh manusia selama 3 hari 3 malam. (Baca Ester 4:16). Puasa tanpa makan dan tanpa minum ini disebut PUASA TOTAL, juga dilakukan oleh Ezra (Ezra 10:6) dan oleh Rasul Paulus selama 3 hari (Kis 9:9)

7. Puasa Rasul Paulus -Puasa Rasul Paulus dalam kecelakaan kapal terkandas mengajak semua orang untuk makan, katanya “sudah empat belas hari kamu menanti-nanti saja, menahan lapar dan tidak makan apa-apa. Puasa Rasul Paulus 14 Hari (Kisah Rasul 27:33)

8. Puasa Daniel -Penjelasan atas puasa Daniel lebih lengkap dari pada puasa-puasa yang disebutkan sebelumnya. Dalam puasa Daniel dikatakan Daniel tidak makan makanan (roti) yang sedap, padanannya sekarang nasi, tidak makan daging dan anggur, tetapi tidak dikatakan ia tidak minum air. Daniel berpuasa selama 21 hari. (Daniel 10:2-3). Puasa Daniel disebut juga PUASA SEBAGIAN

9. Puasa Yesus - Sebelum memulai pelayanannya Yesus mengadakan puasa selama 40 hari 40 malam. Para ahli Alkitab percaya bahwa puasa yang dilakukan Yesus adalah puasa terhadap makanan, karena dikatakan “akhirnya laparlah Yesus” tidak dikatakan bahwa Yesus Dahaga. Puasa yang Yesus lakukan adalah PUASA NORMAL/ PUASA BIASA

10. Puasa Anda - Anda bisa menentukan sendiri model dan lamanya puasa tergantung komitmen anda dengan Tuhan, model selain bisa mencontoh tokoh-tokoh Alkitab diatas, anda bisa menentukan makanan atau kebiasaan-kebiasaan yang selama ini anda sangat tergantung dan tertarik kepadanya dan anda tidak bisa hidup tanpa hal tersebut, untuk sementara waktu DISANGKAL dahulu. Misalnya tidak melakukan hubungan sex (suami-istri), tidak minum susu, tidak nonton TV atau mendengarkan radio dsb. Untuk Waktu anda bebas juga menentukan sendiri selain 1, 2, 3, 7, 14, 21 dan 40 hari. Sebagai umat perjanjian Baru anda diberi kemerdekaan/ kebebasan yang penting pakailah itu dengan bertanggungjawab! Jangan menyalahgunakannnya(I Petrus 2). Maka Tuhan akan membalas puasa anda.


Dari penjelasan diatas kita bisa melakukan puasa total dengan tidak makan dan minum, dalam kurun waktu yang tidak lama, atau kita dapat berpuasa normal, yaitu dengan tidak makan tetapi tetap minum air. Bahkan ada hamba Tuhan yang menganjurkan untuk minum air dan jus selama berpuasa, atau kita dapat melakukan puasa sebagian, misalnya dengan mengurangi jumlah makanan yang dimakan dan tidak makan daging. Atau berpantang untuk tidak melakukan kesenangan-kesenangan yang mengikat anda untuk sementara waktu (menyangkal) Pilih dan lakukan puasa yang sesuai dengan keinignan kita masing-masing. Jika sudah terbiasa dengan puasa ringan kita bisa mencoba masuk ke dalam puasa yang lebih berat.


Persiapan Puasa

1. Hal pertama yang perlu diperhatikan sebelum berpuasa adalah menentukan periode puasa. Berdasarkan metode diatas kita bisa memilih 1 atau 2 kali makan setiap hari untuk 3 hari, 7 hari, 14 hari, 21 hari atau 40 hari atau anda komitmen sendiri dengan Tuhan diluar dari yang telah disebutkan.

2. Hal kedua kita harus menentukan jenis puasa apa yang akan kita ambil, apakah puasa normal (Yesus), atau puasa sebagian (Daniel) tergantung kemampuan atau anda akan menentukan jenis puasanya sendiri. Yang penting hati kita tulus dan ingin memuliakan Allah.


Apabila anda puasa pemula, jangan memulai dengan cepat, lakukan secara bertahap, dimulai dengan kurangi makan anda sampai anda merasa nyaman tidak makan dan mulailah berpuasa. Hindari minuman ber caffein karena akan menimbulkan ganguan pencernaan dan pusing kepala


Yang perlu Perhatikan selama Puasa

1. Minum air hangat daripada air dingin dan jangan minum terlalu banyak dalam sekali waktu. Jangan minum susu, kopi atau minuman lainnya selama berpuasa karena menimbulkan masalah pencernaan, kecuali puasa total.

2. Hindari mandi air panas karena akan menimbulkan pusing dan banyak keluar keringat.

3. Hindari olah raga dan kegiatan yang melelahkan, berjalan atau membaca lebih baik.

4. Bersekutu, menyembah, memuji Tuhan dapat mengurangi tantangan atau cobaan


Gejala yang dialami ketika puasa

1. Pusing

2. Pening, muak, mabuk

3. Demam ringan

4. Rasa kantuk

5. Sakit perut


Jika anda merasakan gejala-gejala ini jangan minum obat. Gejala ini biasa akan dialami para pemula puasa. Jika hal ini terjadi makanlah makanan ringan dan minum secukupnya. Biasanya hal ini akan dialami 2 -3 hari dan untuk beberapa orang mungkin lebih, namun lama kelamaan hal ini akan hilang dan semakin hari semakin kuat akhirnya kita akan lupa dan tidak concern lagi dengan makanan. Jika anda tidak sanggup menyelesaikan puasa pada hari tertentu dan batal, skip saja teruskan kesokan harinya yang penting anda konfirm dengan Tuhan dengan hati yang tulus dan kembali berkomitmen untuk menuntaskannya. Ia tahu siapa kita dan kuasaNya tidak akan berubah hanya karena kita tidak mampu!. Ia tahu karena memang kita tidak mampu, oleh karena itu Ia mengasihi kita apa adanya. Yang penting jaga hati dan komitmen anda bahwa anda Mau melakukan puasa ini, dan menyelesaikannya untuk kemuliaan Tuhan!


Buka Puasa

Buka puasa adalah waktu yang sulit untuk mengontrol makanan yang kita makan yang cenderung membawa kita kepada “balas dendam” karena menahan lapar dan haus dan makan dengan cara berlebihan “pesta pora” yang berakibat kepada salah makan dan berakibat masalah pencernaan. Hal yang paling penting sekali adalah menjaga komitmen puasa itu sendiri seharusnya Roh yang sama ketika anda melakukan puasa dengan ketika anda berbuka puasa tidaklah boleh berubah. Berajnak dari roh puasa yang tekun kepada hidup yang semberono dan pesta pora adalah kegagalan puasa itu sendiri. Hal yang baik dan berguna dalam berbuka puasa adalah memulai dengan yang manis-manis, jus buah (manis hindari asam) atau sayuran atau sop hangat kemudian makan secukupnya.



Sumber:- Alkitab, LAI
- David Holt Boshart, Jr, - “Praying And Fasting”
- Pastor Christ Cass, - “Fasting and It Varieties”
- Erich Unarto, - “Hidup Baru di dalam Kristus”
- Elmer L. Towns, - “Puasa Untuk Melakukan Terobosan Rohani”,
- Robert Oh, - “Prayer Driven Life”
- Jim Cymbala, - “Fresh Wind, Fresh Fire”
- Andreas. Ahuluheluw, SE. MA, CBC - “Jurnal Doa, Puasa & Peperangan Rohani”

Comments

  1. Artikelnya sangat bermamfaat dan sngat membantu sya dlam memahami arti sesungguhnya puasa dalam agama kristen..
    Msh bnyak n makin sukses..
    Gbu....

    ReplyDelete
  2. Sama-sama Ibu miswati, senang bisa memberikan manfaat kepada Ibu. Sukses juga untuk Ibu.
    GBU too

    ReplyDelete
  3. Saya sudah mencobanya dan saat ini (hari ini) masuk hari ke42 hari awalnya 10 pertama puasa dan berpantang tanpa makan nasi. Selebihnya berpantang dan memasuki 12 hari akhir saya berpuasa total. Sungguh pengalaman saya yang luar biasa. Anda bisa mencobanya.GBU

    ReplyDelete
  4. Luar biasa!. Terima kasih sudah sharing, saya yakin saudara banyak diberkati, berharap saya dapat mencoba metodenya. GBU

    ReplyDelete
  5. Terima kasih untuk sharing pengalaman yang luar biasa, saya percaya anda pasti sangat diberikati Tuhan. GBU

    ReplyDelete
  6. Terima kasih atas sharing tentang puasa. Sungguh tepat mana kala puasa sebagai ibadah demi memuliakan Tuhan. Lebih tepatnya lagi jika niat puasa timbul dari hati, bukannya sebagai Ibadah yang bersifat wajib.

    ReplyDelete
  7. Saya baru belajar untuk berpuasa semoga saya bisa berpuasa dengan baik Terima kasih banyak artikel ini sangat membantu

    ReplyDelete
  8. goodlah...menambah pengetahuan tentang puasa.

    ReplyDelete
  9. Thanks infonya..
    Minta dukungan dalam doa supaya saya bisa melakukan puasa lagi, karena sudah lama saya sudah meninggal kan puasa kepada Tuhan dan berdoa..amiin

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Anak adalah milik Pusaka Allah

Allah Menepati Janji-Nya