Doa Dan Transformasi Gereja


II Tawarikh 7:14 dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.

Sejarah menunjukan bahwa kuasa doa merupakan pendahulu dari suatu kebangkitan rohani dan misi. Kota Cali, Kiambu, Hemet dan Almolonga, adalah beberapa saksi dari kebangkitan rohani yang luar biasa. Saat itu kondisi kota-kota tersebut sedang menuju kahancuran keempat kota itu memiliki ciri yang sama dari penyakit masyarakat perkotaan yang saat ini kita masih bisa menyaksikannya seperti ketakutan, kemiskinan, penyakit, penyembahan berhala (sihir) kecanduan alcohol, obat-obat terlarang, prostitusi dan lain-lain. Namun saat-saat ini kota-kota tersebut telah mengalami Kebangunan atau Pemulihan yang radikal yang diawali oleh orang-orang percaya yang memiliki komitmen untuk melakukan doa syafaat dan penginjilan secara komunitas

Khusus di kota Hemet California Amerika, secara tidak sadar dibalik kenyaman gereja yang makmur, terorganisir dengan baik, ternyata terdapat kejatan yang luar biasa seperti yang saya sebutkan diatas!.  Selama puluhan tahun gereja di Hemet terjerat oleh konsep yang salah terhadap panggilan gereja selama ini yaitu gereja yang sibuk, giat membangun gedung yang mewah, membangun struktur organisasi yang kokoh sehingga bisa mengirim misionaris dan badan misi, meningkatkan kesejahteraan gaji dan pension yang cukup sehingga mereka tidak lagi disebut sebagai pelayan tetapi sebagai karyawan, mereka terjebak oleh roh-roh kubu, persaingan dan di lembah hemet ini terkenal sebagai kota pensiunan Pendeta yang menghabiskan hari tuanya. Namun secara tidak sadar dibalik kenyaman gereja yang makmur, terorganisir dengan baik, ternyata terdapat kejatan yang luar biasa seperti penyembahan berhala (sihir), kecanduan alcohol dan  obat-obat terlarang serta prostitusi.  Gereja sebenarnya TAHU dan SADAR adanya hal ini,  namun gereja tidak bisa  berbuat banyak sampai akhirnya ada komitman dari 2 orang pastor Becket dan pastor Gordon, bersama-sama dengan pendoa syafaat mereka merendahkan diri (puasa), mencari wajah-Nya (doa), mengajak jemaat untuk melakukan pertobatan secara radikal dari kejahatannya dan akhirnya terjadi pemulihan yang luar biasa.

Pastor Becket menegaskan bahwa ”kami membangun orang dan bukan gedung gereja”.  Tidaklah salah bila panggilan gereja mengedepankan  konsep pembangunan gedung yang mewah dan struktur organisasi yang kokoh namun seharusnya gereja berfokus pada hal ini dan menutup mata terhadap pengembangan konsep pembangunan Iman/Rohani jemaat yang kokoh. Sebab gereja yang sesungguhnya adalah tubuh kita sendiri yang di dalamnya terdapat Roh Allah? (I Korintus  3:16).  Saudaraku, Gereja saat ini perlu bertobat mengurangi kesibukan yang berorientasi kepada output (gedung, struktue organisasi dan lain-lain) namun lebih berfokus kepada outcome atau dampak yaitu keselamatan tubuh dan hidup yang kekal. Menagap saya katakan demikian, karena tidak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon (Matius 6:24).  Gereja tidak dapat memfokuskan dirinya sekaligus kepada gedung dan struktur organisasi yang kokoh dan pengembangan atau pembangunan iman atau rohani jemaat! Gereja harus memilih mana yang harus dirpioritaskan.  Tentu kita akan sepakat bersama memilih pembangunan iman atau rohani yang kokoh dari pada gedung dan struktur organisasi yang kokoh bukan?

Lalu bagaimanakah kita memulai pembangunan Iman atau Rohani kita yang kokoh? Dimulai dari diri kita masing-masing dan keluarga kita masing-masing untuk merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah Tuhan, berbalik dari jalan-jalannya yang jahat maka Tuhan akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa kita, serta memulihkan negeri kita.  Dr A.T. Pierson berkata “ tidak pernah terjadi sesuau kebangunan rohani di Negara atau tempat manapun yang tidak dimulai dengan sebuah doa terpadu.” Dan menurut saya doa terpadu ini terintegrasi secara strategis lewat mesbah (doa) pribadi, mesbah keluarga dan mesbah gereja. Mezbah pertama yang dicatat Alkitab adalah  mezbah yang didirikan oleh Nuh. Melalui mezbah inilah Nuh mempersembahkan korban yang merupakan suatu penyembahan kepada Tuhan. Yang menarik untuk kita perhatikan disini adalah mezbah ini didirikan oleh Nuh, tetapi sebagai respon atas perbuatan Nuh, Allah memberkati Nuh dan anak-anaknya. (Kejadian 8:20 dan 9:1).  

Tugas dan panggilan Gereja yang sesungguhnya bagi saya adalah  tumbuhnya kebangunan, kesadaran akan pentingnya doa dalam kehidupan jemaat Tuhan melalui doa pribadi, doa keluarga dan doa jemaat yang naik menjadi persembahan yang harum bagi Allah yang akan membawa kita semua menjadi gereja yang utuh dan pembawa SUMBER DAMAI SEJAHTERA (Yohanes 14:12).





Comments

Popular posts from this blog

Tujuan, Manfaat dan Cara Puasa

Anak adalah milik Pusaka Allah

Allah Menepati Janji-Nya