PENATALAYANAN HIZKIA (Management by Hizkia)


Dalam sejarah kepemimpinan Raja-Raja Israel dan Yehuda  setelah kerajaan Israel yang utuh itu pecah, terdapat +/- 40 raja-raja dan Alkitab mencatat hanya terdapat 2 raja saja yang dikatakan berhasil dalam kepemimpinannya sampai akhir hidup mereka, yaitu Hizkia & Yosia. Alkitab mencatat mereka berhasil karena mereka melakukan apa yang benar dimata Tuhan tepat seperti yang dilakukan Daud bapa leluhurnya!. Jadi dari 40 Raja-raja, hanya 4% saja yang berhasil mengakhiri pelayanannya dengan baik (Finishing Well) dan 96% sisanya gagal (Fall).  Dari 2 raja yang terbaik ini, saya mencoba mempelajari apa masing-masing rahasia sukses kepemimpinan mereka dan ternyata didapati hanya Hizkia yang luarbiasa dalam menyelesaikan tugas kepemimpinanya dengan baik!. Mengapa Hizkia??
“Alkitab mencatat  tidak ada raja-raja baik sesudah dia dan sebelum dia yang sama dengan dia” (2 Raja-raja 18:5b).  Lihat HASIL pelayanannya, berdasarkan II Taw 32: 27-30!
1.       Mendapat kemuliaan dan kekayaan yang sangat besar:   pemilik PERBENDAHARAAN  emas, perak, batu permata yang mahal-mahal;   Pemilik PERBENDAHARAAN  rempah-rempah, perisai-perisai dan segala macam barang yang indah-indah ;  Pemilik PERBENDAHARAAN  perbekalan untuk hasil gandum, anggur dan minyak ;  Pemilik PERBENDAHARAAN  kandang-kandang untuk berbagai jenis hewan besar dan untuk kawanan kambing domba dan lembu sapi
2.       Ia yang membuat terowongan sepanjang 1750 kaki membendung aliran air dari  sungai Gihon disebelah hulu dan menyalurkannya ke hilir, kesebelah barat ke kota Daud.
3.       Ia berhasil dalam segala usahannya!

Tentu tidak mudah bagi Hizkia untuk mendapatkan HASIL pelayanannya yang luarbiasa  tanpa PENATALAYAN yang baik.  Penatalayanan yang baik selalu dimulai dengan:
1.       TUJUAN (MISI)  inilah tujuan Hizkia “SUPAYA MURKA ALLAH YANG MENYALA-NYALA UNDUR” (II Taw 29:10).  Tujuan ini tentu didasari oleh adanya suatu harapan atau mimpi (VISI).
2.       Harapan (VISI) Hizkia adalah supaya “SUPAYA SEMUA ORANG MEMBAWA PERSEMBAHAN KE YERUSALEM UNTUK TUHAN DAN SEGALA PERBENDAHARAAN UNTUK HIZKIA” (II Taw 32:23).    Tujuan dan harapan ini tentunya tidak akan begitu saja membawa Hizkia berhasil dalam segala apa yang diperbuatnya tanpa STRATEGI.
3.       STRATEGI. Inilah strategi yang dikerjakan oleh Hizkia:
·         Menguduskan kembali Rumah Tuhan (II Taw 29:3-36)
  • Merayakan Paskah (II Taw 30:1-27)
  • Mengatur Sumbangan untuk para Imam dan orang-orang Lewi (II Taw 31:2-21)
  • Membuat Perbendaharaan (II Taw 32:26-28)
  • Mendirikan banyak kota-kota (II Taw 32:29)
  • Membendung sungai Gihon (II Taw 32:30)
Strategi sebaik apapun yang Hizkia lakukan tidak akan berhasil tanpa memiliki NILAI FIRMAN TUHAN yang menjadi pagar atau batas dalam melakukan segala hal. Hizkia sadar betul kelemahan Raja-Raja sebelumnya bukan mereka tidak ahli dalam hal penatalayanan tapi satu yang hilang mereka tidak bisa menjaga COVENANT dengan Allah. (pelanggaran Kel 20:3-6) Abuse power (penyembahan berhala) , Abuse Money & Sexual Sin menjadi nilai yang terabaikan saat itu. Benar kata Richard Foster & Boby Clinton; 1 dari 3 pemimpin jatuh karena ketiga hal tersebut.  Hizkia perlu melakukan pertobatan (II Taw 31:1 & 2 Raja-raja 18:4) dan restorasi serta mengikat perjanjian yang baru!  Tujuan, Harapan/Angan-angan, Strategi & Nilai adalah Fondasi Penatalayanan Hizkia yang membuat ia sukses. 
4.       Inilah nilai-nilai Firman Tuhan yang menjadi dasar penatalayanan Hizkia:
  • SETIA/ COMMIT TO GOD  (II Taw 29:11)
  • BAIK/ GOODNESS (II Taw 31:20)
  • JUJUR/ HONEST (II Taw 31:20)
  • BENAR/ RIGHTEOUSNESS (II Taw 31:20)
  • MENCARI ALLAH/ SEEKING GOD  (II Taw 31:21)
  • JANGAN LENGAH/ CAREFULLY (II Taw 29:11)
  • SEGENAP HATI/ ALL OF MY HEART (II Taw 31:21)

Ke empat hal diatas (Tujuan, harapan, strategi & nilai) merupakan fondasi HIZKIA berhasil didalam penatalayanannya kuat!.  Fondasi yang kuat akan mendukung perangkat penatalayanan menjadi kokoh pula. Perangkat yang pertama adalah bagaimana Hizkia melakukan Penataan dan  Tugas dan Jabatan! Dengan baik.  :
1.       Tugas & Jabatan. Berikut adalah penataan tugas dan tanggunjawabab jabatan
·         Tugas  dan jabatan untuk mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan (II Taw 31:2)  
·         Tugas dan jabatan untuk mengucap syukur (II Taw 31:2)
·         Tugas dan jabatan untuk melayani di pintu gerbang  tempat perkemahan Tuhan. (II Taw 31:2)
·         Tugas dan jabatan untuk mencatat penerimaan  persembahan dan pendistribusiannya  (II Taw 31:12-19)
·         Tugas dan jabatan untuk mengawasi penerimaan  persembahan dan pendistribusiannya  (II Taw 31:12-19)
2.       Sumbangan (dana).  Perangkat penatalayanan kedua yang Hizkia lakukan untuk memenuhi strateginya Hizkia memerlukan biaya atau dana agar kegiatan atau program/ strategi yang sudah direncanakan akan berjalan dengan baik! Untuk itu perlu ada upaya untuk mencari dana  dan Itu di mulai dari Hizkia sendiri kemudian ia dengan mudah meminta ke semua rakyatnya karena ia menjadi teladan untuk itu. Dana yang ada perlu dialokasikan dengan baik tidk semarangan, kita lihat: Persembahan yang masuk dari Hizkia hanya dikhsusukan untuk korban bakaran pagi dan petang; korban hari sabat; korban untuk bualn baru dan korban bakaran hari raya. Persembahan dari rakyat  untuk disumbangkan kepada para Imam dan orang-orang lewi.  Prinsipnya tidak dicampur aduk.
·         Ia sendiri berkorban untuk memberikan sumbangan sebagai pemasukan (income) untuk korban bakaran pagi dan petang; korban bakaran hari sabat; korban bakaran bulan-bulan baru dan korban bakaran hari-hari raya (2 Taw 31:3)
·         Ia memerintahkan semua rakyat untuk memberikan sumbangan yang menjadi bagian para imam dan ornag-orang Lewi Tujuannya supaya para Nabi, Imam, rasul dapat lebih focus mecurahkan tenaganya untuk melaksanakan Taurat/ Firman  Tuhan (2 Taw 31:4)
3.       Pencatatan & Pengawasan. Hizkia berhasil dalam penatalayanannya tidak sekedar memberikan sumbangan dan menampung dna mengelolannya begitu saja, tetapi ia menentapkan suatu system pengawasan internal yang kokoh, yang saat-saat ini sesungguhnya dipakai juga dalam system pengawasan internal control banyak perusahaan atau organisasi. Inilah yang Hizkia lakukan:
·         Pencatatan administrasi yang berhak mendapat  bantuan (ay II 31: 17-19)
·         Pengawasan berlapis terhadap persembahan yang masuk dan keluar  PENGAWAS  (Utama),  Konanya seorang Lewi (ay.12), PENGAWAS  (Kedua) Simei saudaranya (ay.12), PENGAWAS (Tiga),  ada 10 orang  Yehiel, Azazya, Nahat, Asael, Yerimot, Yozabad, Eliel, Yismakhya, Mahat dan Benanya. Mereka semua disebut Penilik (ay.13)
·         Pengawas berlapis terhadap distribusi barang.  PENGAWAS (Utama), Kore bin Yimna disebut sebagai Pengawas pintu gerbang yang mengawasi pemberian atau distribusi barang-barang yang keluar dari pusat kota (ay.14). PENGAWAS (Cabang),  Pembantu Kore terdapat 6 orang pengawas, Eden, Minyamin, Yesua, Semaya, Amarya dan Sekhanya masing-masing mengawasi distribusi barang di kota-kota  sampai kepada setiap keluarga (orang dewasa, anak-anak) dibagi menurut data (catatan-catatan) menurut daftar dan menurut tugas dan tanggungjawab masing-masing mereka (ay.15-19

Jadi demikianlah apa yang dilakukan Hizkia, ia melakukan PENATALAYANAN  dengan baik , jujur, benar dan dengan segenap hati terhadap rumah Tuhan (Gereja), pelaksanaan taurat Tuhan (Pelayanan/tujuan) dan perintah Allah (Usaha/organisasi  dan manajement) sehingga dikatakan “SEGALA USAHANYA BERHASIL” (II Taw 31:20-21).
1.       Mendapat kemuliaan dan kekayaan yang sangat besar:   pemilik PERBENDAHARAAN  emas, perak, batu permata yang mahal-mahal;   Pemilik PERBENDAHARAAN  rempah-rempah, perisai-perisai dan segala macam barang yang indah-indah ;  Pemilik PERBENDAHARAAN  perbekalan untuk hasil gandum, anggur dan minyak ;  Pemilik PERBENDAHARAAN  kandang-kandang untuk berbagai jenis hewan besar dan untuk kawanan kambing domba dan lembu sapi
2.       Ia yang membuat terowongan sepanjang 1750 kaki membendung aliran air dari  sungai Gihon disebelah hulu dan menyalurkannya ke hilir, kesebelah barat ke kota Daud.
3.       Ia berhasil dalam segala usahannya!

Namun untuk melakukannya Hizkia memerlukan Fondasi Penatalayanan:
1.       TUJUAN (MISI)
2.       HARAPAN, MIMPI (VISI)
3.       STRATEGI, dan
4.       NILAI-NILAI KEPEMIMPINAN

Disamping memerlukan dasar yang kokoh, Hizkia memerlukan perangkat penatalayanan yang kokoh:
1.       PEMBAGIAN TUGAS & TANGGUNG JAWAB yang tegas
2.       ADANYA DANA
3.       PENGAWASAN INTERNAL YANG KOKOH

Semuannya ini dapat simpulkan dalam satu bagan hubungan strategic management:

Comments

Popular posts from this blog

Tujuan, Manfaat dan Cara Puasa

Anak adalah milik Pusaka Allah

Allah Menepati Janji-Nya