Mungkinkah manusia diselamatkan karena perbuatan baiknya?

Seorang berkata kepada saya, “Suatu saat jika kita meninggal dan akan bertemu Allah, harus ada yang mengawal kita untuk bertemu Allah.”  Saya bertanya, “Apa maksudnya dengan mengawal? Siapa yang mengawal kita? Orang tersebut menjelaskan, “Amal baik yang kita telah lakukan yang akan mengawal kita ketika bertemu denga Allah.  “Saya bertanya lagi, “kalau boleh kita jujur, sebenarnya lebih banyak mana perbuatan dosa dibandingkan dengan amal baik manusia? Dengan setengah berbisik dia menjawab, “Sejujurnya, manusia lebih banyak berbuat dosa daripada amal baiknya.”  Dengan rasa ingin tahu saya bertanya “ Jadi tidak ada yang akan menjadi pengawal manusia ketika bertemu Allah? Atau bahkan, ketika amal baik dan perbuatan dosa kita seimbang, kemana kita akan pergi?”. Dengan bergumam ia menjawab, “tergantung kepada kebaikan Allah”.

Jika seseorang melakukan korupsi, lalu untuk pemutihan dosanya dia menyumbangkan sebagian dari hartanya. Berapa persen uang hasil korupsinya disumbangkan? Apakah dia tidak melakukan korupsi dan perbuatan dosa lagi? Sebandingkah nilai hasil korupsinya dengan yang disumbangkan?. Jikalau amal perbuatan baik seseorang dapat masuk ke surga, maka sebagian warga surga adalah orang-orang kaya.  Karena orang kaya lebih memiliki kesempatan dan uang untuk melakukan amal dibanding orang miskin yang setiap hari harusd bekerja keras mencukupi kebutuhannya untuk mendapatkan sedikit uang dan sesuap nasi bagi keluarganya.  Orang miskin susah untuk beramal kaena hanya sedikit waktu luang dan uang.  Kita tidak dapat menipu dan menyuap Tuhan, karena Dia Maha Tahu dan Maha Adil.  Dia melihat sampai pada kedalaman motif hati seseorang dan dia membalas setiap perbuatan manusia.
Manusia berbuat baik adalah suatu keharusan, perbuatan baik bukanlah tabungan untuk menghapus kesalahan yang telah kita perbuat, karena perbuatan baik/ amal kita tidak akan pernah mencukupi untuk membayar hutang dosa yang telah kita lakukan.  Efesus 2:1-10 menjelaskan, oleh karena kash karunia Allah, dosa kita diampuni melalui pengormaban Kristus di kayu salib, bukan karena hasil usaha manusia. Pengampunan dosa itu menjadikan kita sebagai ciptaan baru, bukti bahwa kita ciptaan baru adalah melakukan perbuatan baik.

Ketika Zakeus bertemu Yesus, dia berkata, separuh dari kekayaanku akan kuberikan kepada orang miskin, Dan sekiranya ada orang yang pernah kuperas akan kukembalikan empat kali lipat.  Lukas 19:8.  Sesuatu yang “haram” tidak mungkin menghasilkan sesuatu yang halal.  Manusia berdosa tidak akan menghasilkan kebaikan / kebenaran yang sejati. Untuk dapat berbuat baik secara benar, terlebihdahulu harus mengalami “perjumpaan pribadi” dengan Sang Maha Benar, mengakui dosa-dosanya, berbalik dari jalannya yang lama, mempersilahkan Sang Maha Besar menyucikannya (dengan darahNya) dan menjadikanNya sebagai Tuhan dan Raja dalam hidupnya.  Setelah kita dibenarkan dan disucikannya (dari motif-motif yang paling tersembunyi), barulah kita mampu berbuat baik secara benar.

Contoh yang lain adalah Kornelius, seorang yang suka membantu orang lain. Tuhan berkenan terhadap kabaikan Kornelius, namun kebaikannya tidak cukup menyelamatkan hidupnya.  Maka Tuhan mengirimkan malaikat dalam suatu penglihatan, supaya Kornelius memanggil Petrus.  Dan Petrus datang untuk menjelaskan karya keselamatan menlalui pengormbanan Yesus Kristus diatas kayu salib. Setelah mendengar penuturan Petrus, Kornelius memberi diri untuk dibaptis. Kisah Para Rasul 10:1-48. Menolong orang lain yang dalam kesusahan, memberikan pelayanan medis dan pendidikan gratis kepada orang miskin, juga berbagai perbuatan baik lainnya adalah perbuatan terpuji.  Namun perbuatan baik tidak cukup untuk membuat orang yang kita bantu tersebut diselamatkan jiawanya, jika tidak ada yang menjelaskan pengampunan dosa lewat kematian Yesus di kayu salib.  Berbuat baiklah semasa masih ada kesempatan untuk berbuat baik dan jangan pernah lupa kabarkan berita keselamatan kepada setiap orang yang membutuhkan kabar baik ini.

·         Sumber: BULETIN KDP- edisi November- Desember 2010

Comments

Popular posts from this blog

Tujuan, Manfaat dan Cara Puasa

Anak adalah milik Pusaka Allah

Allah Menepati Janji-Nya