Jangan jadikan Allah sebagai alat tapi jadikan sebagai tujuan hidup!

  “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” - Yohanes 3:16

Saudara kita cenderung RISKAN dengan mengukur kasih Allah sebatas jika hidup kita dikaruniai KEKAYAAN, KESUKSESAN, TERLUPUT DARI BAHAYA, KESEMBUHAN, KEAMANAN dan KENYAMANAN.  Ayat ini mau menegaskan kepada kita bahwa KASIH ALLAH itu dinyatakan dengan mengirimkan anakNya yang tunggal untuk mati menggantikan dosa-dosa kita! Tidak dikatakan disini, karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia mengaruniakan KEKAYAAN, KESUKSESAN, TERLUPUT DARI BAHAYA, KESEMBUHAN, KEAMANAN dan KENYAMANAN.  Tetapi dengan mengaruniakan AnakNya Yesus Kristus!  Tetapi tidak juga salah kalau kita mengatakan bahwa semua karunia ini menunjukan kasih Allah terhadap kita, karena Yesuspun mengharapkan Minta, Cari  maka kamu akan mendapat, ketuklah maka pintu akan dibukakan bagimu! Namun sangatlah riskan jika kita mengukur  kasih Allah dengan mengharapkan hal-hal yang baik saja namun tidak mau menerima yang tidak baik.

AMBIGUNYA kasih Allah kadang membuat IMAN orang percaya menjadi rapuh dan bahkan hancur!. Bagi orang tertententu kekayaan bisa menjadi bukti akan kasih Allah kepadanya, namun bagi orang miskin bisa sebaliknya.
·         Jika orang kaya  katakan dengan kekayaan Allah telah membuktikan kasihNya kepada saya, namun dengan cepat orang miskin akan berkata Allah tidak pernah mengasihi saya karena tidak memberiku kekayaan!.
·         Ada seseorang bersaksi bahwa saya divonis mati karena menderita kanker tetapi oleh kasih Allah saya telah disembuhkan.  Namun ditempat lain kita melihat keluhan bahwa kalau Allah mengasihi saya mengapa Ia memanggil pulang Ayah saya ketika kami masih sangat memerlukannya?

Kekayaan, kesusksesan, terluput dari bahaya, kesembuhan, keamanan dan kenyamanan adalah suatu KEADAAN. Memakai ukuran keadaan untuk mengukur kasih Allah tidaklah Alkitabiah, sebab Allah yang kita sembah hanya bermanfaat jika keinginan dan permohonan kita dikabulkan dan jika tidak kita tidak akan menyembah Allah. Maka jadilah Allah sebagai  “ALAT/ SARANA” saja untuk memuaskan  keinginan kita saja. Bahkan ketika kita berdoa, kita berdoa dengan Visualisasi seperti “Iman yang memindahkan gunung” agar Tuhan mengabulkan permohonan saya.  Mengukur kasih Allah dengan keadaan  akan membuat anda kesewa
·         Harold Kunsher – mengatakan “kita lebih baik menerima Allah itu baik dan penuh kasih tapi tidak maha kuasa”
·         John Stuart Mill – lebih fatal lagi ia mengatakan bahwa “Tuhan itu tidak ada”
Ini hanya sedikit contoh kecil dari hamba-hamba Tuhan yang kecewa karena permohonan mereka tidak dikabulkan. Mereka mengukur kasih Allah dengan keadaan. Kita tidak sadar bahwa kita sedang menyombongkan diri dan mengatur Allah!.

Padahal siapakah kita ini kita adalah manusia yang sungguh tidak layak menerima belas kasihan Allah, apa dasarnya kita kecewa terhadap Allah? engga ada!. tetapi hanya karena AnugrahNYa
Saja kita diselamatkan (Roma 5:6-11), dari dalam lumpur dosa, dari dalam kelemahan dan ketika kita masih seteru, Ia mengangkat kita dan menyelamatkan kita . Itulah kasih terbesar yang Allah berikan kepada kita (Yoh 3:16). Jadi jangan mengukur kasih Allah dengan keadaan dan menjadikan Allah sebagai Alat/Sarana, tetapi jadikan Allah SASARAN hidup!.

Apa artinya menjadikan Allah sebagai sasaran hidup?.
·         Jika kita sakit dan sepertinya Tuhan tidak menyembuhkan kita malah terlihat bertambah parah, jangan kuatir tetap Fokus kepada Penyembuh itu bukan kepada kesembuhannya.
·         Jika kita kekurangan dan sepertinya Allah tidak mampu memberikan kecukupan dan kelimpahan jangan cemas tetap focus kepada sumber kelimpahan itu jangan kepada kekayaan
·         Jika kita harus kena musibah/ kecelakaan dan sepertinya Tuhan tidak setia kepada janjiNya jangan bimbang dan ragu tetap focus kepada sumber perlindungan itu
Artinya tetap FOKUS kepada Allah/ Tuhan sebagai sasaran hidup saudara, KARENA TUJUAN HIDUP KITA HANYALAH MEMULIAKAN DAN MENIKMATI ALLAH! – Katekismus Westminster. Bagaimana mungkin kita memuliakan dan menikmati Allah dalam keadaan susah dan menderita? Jawabanya Mungkin mengapa? Karena Yesus sudah mati di kayu salib! Salib itulah yang akan memberikan KELEGAAN!  Dalam Matius 11:28 dikatakan  “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.  Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.  Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."
Kita tidak bisa mengendalikan factor atau keadaan external oleh karena itu Manusia meminta kepada Tuhan untuk mengendalikannya, namun saya manusia cenderung menjadi memanfaatkan Tuhan sebagai sarana dan alat saja karena hanya ingin memuaskan Keinginan sehingga keinginan itulah yang menjadi ilah/ berhala! Dan Tuhan diabaikan. Oleh karena itu Yesus datang menawarkan KUK YANG ENAK dan BEBAN YANG RINGAN yaitu JIWA yang tenang (Keadaaan INTERNAL) sehingga kita bisa mengendalikan Hati dan Jiwa kita!. Tuhan tidak menawarkan kebebasan dari kuk dan beban karena kita masih didunia yang fana ini, kelak disorga nanti disana baru kita akan mendapatkan ketenangan, kedamaian, sukacita.  Oleh karena itu MULIAKANLAH TUHAN dalam keadaan apapun.  Habakuk 3: 17-19 mengatakan  “Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang,  namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.  ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku. (Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi).
JIKA SAUDARA MENGALAMI KESUSAHAN JANGAN BERFIKIR ALLAH TIDAK MENGASIHI SAUDARA KASIH ALLAH HANYA DINYATAKAN LEWAT YESUS KRISTUS. BAGI KITA KEMATIANNYA SUDAH CUKUP TIDAK ADA LAGI YANG BISA ALLAH BERIKAN KEPADA KITA SUDAH GENAP!

TETAP MULIAKAN ALLAH DALAM SEGALA HAL!. Amin

Comments

Popular posts from this blog

Tujuan, Manfaat dan Cara Puasa

Anak adalah milik Pusaka Allah

Allah Menepati Janji-Nya