ALLAH ITU PEMELIHARA &
PERLINDUNGAN
Esther 6:1-14
Bacaan Kitab Esther 6:1-14 kali ini menyoroti dua tokoh Mordekhai dan
Haman dari 5 tokoh yang ada di kitab Esther yaitu, Raja Ahasyweros[1],
Ratu Wasti[2] dan Esther sendiri[3].
·
Mordekhai [ Est. 2 : 5, 3 : 1-5 ] adalah seorang
Yahudi yang menjadi pegawai istana raja. Tugasnya yakni duduk di pintu gerbang
istana raja. Mordekhai seseorang yang tidak mau menyembah kepada Haman, karena
menurut keyakinannya hanya Allahlah yang patut disembah.
·
Haman [ Est. 3 : 1, 5-6 ] adalah seorang yang
menerima kebesaran dari raja Ahasyweros dengan kenaikan pangkat dan kedudukan
tertinggi diatas semua pembesar. Haman diberi kuasa oleh raja untuk membunuh
bangsa Yahudi.
·
Lihat footnote untuk 3 tokoh yang lain.
Secara keseluruhan memahami kitab Esther ini, paling tidak saya melihat melihat
tiga pelajaran penting.
1.
Tetap percaya walau banyak hal yang sukar yang kita alami.
·
Keunikan dari Kitab Ester adalah tidak pernah
dicantumkan kata “Allah” atau “Allah” di dalam kitab ini, namun dari awal
sampai akhir kita melihat tangan Allah yang penuh kuasa memegang kendali dan Allah
bekerja dengan luar biasa. Demikian juga, banyak peristiwa yang terjadi dalam
hidup kita dan kita tidak merasakan kehadiran Allah, seolah-olah Allah
membiarkan hal-hal itu terjadi. Tetapi percayalah, meskipun kita tidak
merasakan kehadiran Allah, namun Allah tetap beserta kita dan tidak membiarkan
kita. TanganNya berkuasa memegang dan menopang kita. Tidak ada hal yang terjadi
tanpa campur tangan Allah, tetaplah percaya kepada providensia (pemeliharaan,
perlindungan) Allah. Yakinlah mata Allah tertuju kepada kita!.
Ps. 1, Allah
menunjukkan providensiaNya sejak ratu Wasti dipecat sehingga Ester bisa menjadi
ratu. Ester mendapat kasih dari Allah dan dari raja Ahasyweros.
Ps. 2, jasa Mordekhai (orang tua angkat Ester)
yang menyelamatkan raja, dilupakan, tidak dihargai. Tetapi tidak ada yang
kebetulan terjadi, semua sudah diatur Allah. Jasanya bukan tidak dihargai
tetapi ditunda pada waktu yang tepat.
Ps. 6, Haman musuh orang Yahudi berencana
membunuh semua orang Yahudi di Persia. Satu malam, raja tidak bisa tidur lalu
membuka catatan sejarah dan menemukan bahwa Mordekhai pernah menyelamatkan dia
tetapi belum diberi penghargaan. Tetapi justru karena hal ini maka Mordekhai
diselamatkan dan Haman dipermalukan (baca ps. 6) dan singkat cerita akhirnya
Haman dibinasakan dan rencana jahatnya digagalkan. Sebab itu percayalah, segala
perkara bekerja bersama-sama untuk mendatangkan kebaikan bagi orang-orang yang
mengasihi Allah (Rom. 8:28)
2. Kita perlu peka apa yang susungguhnya Allah mau kita perbuat di
saat-saat yang sukar melanda kehidupan kita.
Sebab
sekalipun engkau pada saat ini berdiam diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul
juga pertolongan dan kelepasan dari pihak lain, dan engkau dengan kaum
keluargamu akan binasa. Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini
engkau beroleh kedudukan sebagai ratu - Est. 4:14 . Suatu teguran yang keras oleh Mordekhai kepada Ester. Saudara, Allah mengangkat kita, memberi kita
berbagai kemampuan, talenta, karunia, kesempatan, kekayaan dan sebagainya bukan
tanpa tujuan dan bukan suatu kebetulan. Allah punya rencana dalam kehidupan
kita. Biarlah saat Allah membutuhkan kita, kita mau rela mengabdi seperti
Ester, “kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati” (Est. 4:16). Ester rela
menyerahkan nyawanya demi keselamatan bangsanya. Biarlah kita juga mau rela
mengabdi untuk keselamatan orang lain!.
3. Tetap berdoa, bila perlu puasa.
Doa puasa itu mendatangkan kelepasan, kemenangan, pemulihan dan berkat
luar biasa. Tidak ada yang mustahil bagi Allah. Peraturan yang sudah
ditetapkan, bahkan sudah dimeterai oleh raja, dapat dibalikkan. Oleh doa puasa,
bencana menjadi berkat, duka cita menjadi suka cita, kekalahan menjadi
kemenangan, hari berkabung menjadi hari gembira, puji Allah! Ada
masalah-masalah yang hanya bisa diselesaikan dengan doa dan puasa (Mat. 17:21).
Sebab itu dalam situasi yang khusus, yang sulit, yang manusia tidak dapat
selesaikan, berdoa dan berpuasalah. Allah Yesus memberkati!
[1] Raja Ahasyweros nama Ibrani atau Khshayarshan
nama Persia, atau Xerxes nama Yunani. [ Ester 1 : 1 ] adalah raja yang
memerintah 127 daerah dari India sampai Etiopia. Dia adalah salah satu raja
yang terkenal pada zaman itu, namun dalam pemerintahannya dia suka bertindak
sewenang-wenang.
[2] Ratu Wasti adalah orang yang
dipecat oleh raja Ahasyweros, karena pada waktu raja menyuruh Wasti
memperlihatkan kecantikannya pada pesta yang diadakannya, ratu Wasti menolak.
Hal ini bagi raja adalah suatu penghinaan. Maka raja Ahasyweros memecat ratu
Wasti dan dicari penggantinya. Lewat kekerasan hati ratu Wasti ini, justru
menjadi kesempatan bagi orang Yahudi menjadi ratu (yakni Ester) [ Est. 2 :
17-18 ].
[3] Ester nama Persia dan Yunani
atau Hadasa nama Ibrani yang artinya Bintang [ Est. 1:7 ; 2 : 17 ] adalah
seorang anak yatim bangsa Yahudi. Ester adalah saudara sepupu dari Mordekhai.
Ester diadopsi Mordekhai dan dibesarkan seperti putrinya sendiri. [ Est. 2 : 7
]. Ketika sudah menjadi ratu menggantikan ratu Wasti, Ester menerima permohonan
dari Mordekhai untuk menolong membebaskan orang Yahudi.
Comments
Post a Comment