Jemaat & Kefasikan 

Titus 3:1-8

Ketika menulis surat ini rasul paulus sedang berada di dalam penjara roma pada tahun 64 masehi ia dipenjarakan bukan karena ia berbuat jahat tetapi karena pemberitaan Injil yang olehnya ia difitnah dan dimasukan kedalam penjara!. Pada masa-masa itu pengajaran Injil banyak menghadapi serangan dari ajaran-ajaran sesat termasuk ajaran filsafat dari aliran Hedonis (Hedonisme), paham ini mengajarkan bahwa tidak ada kehidupan setelah kematian, hidup itu hanya satu kali saja, jadi selagi masih hidup nikmatilah hidup ini, makan, minum dan nikmatilah hidup sesukannya. Oleh karena itu kefasikan merajalela, kekacauan dimana-mana karena tidak menuruti aturan,mereka hidup semaunya dan seenaknya yang penting menguntungkan dan menyenangkan dirinya sendiri!. Paulus memperhatikan dan mengamati hal ini dari dalam penjara.

Oleh karena itu ia mengingatkan pada ayat 1-2..”Ingatkanlah mereka supaya mereka tunduk pada pemerintah dan orang-orang yang berkuasa, taat dan siap untuk melakukan setiap pekerjaan yang baik. Janganlah mereka memfitnah, janganlah mereka bertengkar, hendaklah mereka selalu ramah dan bersikap lemah lembut terhadap semua orang.” Ironis memang Rasul Paulus ia dipenjarakan oleh pemerintah bukan karena perbuatan jahat tapi karena perbuatan baik,  menasihati supaya orang percaya tetap tunduk dan taat kepada pemerintah!, jangan seperti kenabanyakan orang, kalau diserang  mereka cenderung menyangkal, cari pembenaran dan balas dendam, Rasul Paulus tidak demikian walaupun sesungguhnya ia bisa membela diri tapi ia tidak lakukan, bagi dunia tidak masuk di akal tetapi itulah yang Tuhan mau sebagai orang percaya kita dipanggil untuk bersaksi kepada dunia bahwa perbuatan baik yang kita lakukan bukan untuk mencari muka dihadapan pemerintah, manusia atau bahkan untuk diselamatkan, tetapi perbuatan baik yang kita lakukan adalah sebagai wujud syukur kita kepada Allah karena Ia telah menebus dosa dan beroleh keselamatan itulah kesaksian hidup kita (ayat 5-8). 

Oleh karena itu tema kita hari ini meingatkan kita tentang apa arti jemaat yang sama artinya dengan persekutuan atau gereja yang artinya orang-orang yang telah di panggil keluar dari dalam kegelapan kepada terang yang ajaib.

Dahulu kita ini adalah kegelapan yang Rasul Paulus gambarkan dalam ayat 2 & 3 fitnah, bertengkar, jahil, tidak taat, sesat, menjadi hamba berbagai-bagai nafsu dan keinginan, hidup dalam kejahatan dan kedengkian, keji, saling membenci. Kemudian kita dipanggil dari tempat kegelapan ke tempat yang terang (ajaib), Rasul Paulus menggambarkan terangnya yang ajaib dalam ayat 1 dan 8 tunduk, taat, siap melakukan pekerjaan baik dan berguna bagi manusia.

Bagaimana dengan kehidupan kita saat ini apakah kita sudah menjadi warga Negara yang baik? Ditengah pemerintah yang korup dan hanya mementingkan pribadi dan golongannya? Salah satunya apakah kita sudah mengambil bagian untuk memilih Gubernur kita? Atau kita masuk dalam golongan Golput?. Jadilah warga Negara yang baik ikut berpartisipasi dalam segala hal dalam ayat 1 Rasul Paulus mengajak kita untuk TAAT dan SIAP mengerjakan pekerjaan yang baik dan berguna supaya Tuhan Yesus di dalam kita dipermuliakan! Itulah kesaksian kita sebagai Jemaat sebagai Gereja ditengah-tengah dunia ini, sebagai anak-anak Tuhan duta Kerajaan Allah yang telah diselamatkan.

Comments

Popular posts from this blog

Tujuan, Manfaat dan Cara Puasa

Anak adalah milik Pusaka Allah

Allah Menepati Janji-Nya