PENGAJARAN DAN KESEMBUHAN

Lukas 6:17-19  

Sebelum melakukan pengajaranNya, Yesus perlu mempersiapkan orang-orang yang akan melestarikan atau meneruskan pengajarannya kepada semua orang, karena Ia sadar waktunya di bumi tidaklah lama.  Untuk itu Ia perlu memilih murid-murid yang akan Ia persiapkan untuk meneruskan pengajaranNya kelak.  Tugas ini bukanlah pekerjaan yang mudah memilih 12 orang murid dari sekian banyak orang yang mengikuti Dia, oleh karena itu Yesus mengambil kesempatan untuk berdoa semalam-malaman kepada Allah sebelum memilih 12 muridnya yang disebut Rasul, dengan tuntunan Roh Kudus tentunya Yesus kemudian menentukan pilihannya yang jatuh kepada; Simon (Petrus), Andreas, Yakobus, Yohanes, Filiphus, Bartolomeus, Matius, Thomas, Ykobus (anak Alfius), Simon (Zelot), Yudas (anak Yakobus) dan Yudas Iskariot. (Lukas 6:12-16).
Kita ketahui semua bahwa semua murid-murid yang terpilih adalah orang-orang biasa, para pekerja keras dan kasar  dimana tidak memiliki pendidikan yang tinggi seperti yang kita lihat pada para ahli Taurat dan orang-orang Farisi.  Yesus justru tidak melihat Kriteria ini untuk memilih murid-muridNya, karena metode yang Ia akan ajarkan bukanlah teori  tetapi Praktek secara langsung.
Pada ayat ini penting sekali diperhatikan penjelasan Lukas mengenai urutan karya yang dilakukan oleh Yesus. Yesus terlebih dahulu memberikan pengajaran dan bukan hanya penyembuhan atau pembebasan dari roh-roh jahat.  Artinya Yesus tidak menggunakan kuasanNya untuk mempesona dan menarik orang banyak  percaya kepadaNya!. Tetapi Ia berharap lewat Pengajarannya orang banyak boleh percaya dan oleh percayannya itu mereka disembuhkan dari sakit penyakit dan dibebaskan dari keterikatan kuasa roh-roh jahat. 
Hal ini penting dipahami karena kecenderungan orang  berfikir bahwa seseorang akan percaya kepada Yesus kalau mereka telah melihat muzisat!. Oleh karena itu ketika Orang kaya yang ada di dalam neraka meminta Bapa  Abraham mengirimkan Lazarus kerumah ayahnya karena masih terdapat 5 saudaranya yang belum bertobat di Bumi, Abraham katakan ada padamu kesaksian Musa dan para nabi baiklah mereka mendengar kesaksian itu, namun orang kaya ini bersikeras memaksa, lalu Abraham katakan jika mereka tidak mau mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka juga tidak akan mau diyakinkan sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati!. (Lukas 16:19-31). Lewat perumpamaan ini Yesus mau mengajarkan satu hal penting bahwa Pengajaran itu sangat penting.
 Hal penting berikutnya bahwa Pengajaran yang disampaikan oleh Yesus itu tidak akan membuahkan muzisat atau kuasa kalau pendengarnya yaitu orang-orang banyak yang mengikuti Dia tidak mau mendengarkan apa yang diajarkanNya! (ay.18). Dalam bahasa Inggris kata mendengar dibedakan dengan Hear (dengar saja) dan Listen (dengar tetapi masuk kedalam hati).  Perbedaan mendasar orang-orang banyak yang mengikuti Yesus dengan para ahli taurat dan orang-orang Farisi adalah orang-orang banyak itu memiliki hati yang tulus (kerendahan hati) sehingga mereka mau mendengarkan (listen) apa yang Tuhan Yesus ajarkan dan bertobat, tetapi orang-orang Farisidan ahli-ahli Taurat tidak demikian, mereka hanya mendengar saja dan mencoba mencari-cari kesalahan apa yang didapat dari Yesus sehingga bagaimana mereka bisa menghukum Yesus.  Jadi perbedaan mendengar dan mendengarkan mendengarkan terletak pada buahnya yaitu pertobatan.  Dan ketika orang banyak itu mendengarkan pengajaran Yesus dan mereka bertobat menjadi percaya maka seketika itu juga semua orang banyak yang mengikuti Yesus memperoleh kesembuhan dan dilepaskan dari kuasa roh-roh jahat bahkan hanya dengan menjamah jubahNya saja mereka sembuh. (ay.18-19).  Inilah kuasa kesembuhan yang sesungguhnya yaitu lahir dari  Pengajaran;  Mendengarkan Pengajaran dengan hati yang tulus; kemudian bertobat itulah yang akan melahirkan kesembuhan dari sakit penyakit dan kelepasan dari belenggu roh-roh jahat!.
Belajar dari Firman Tuhan ini kita adalah orang-orang yang berbahagia karena lewat pengajaran (Alkitab) kita diyakinkan bahwa Yesus yang mati telah dibangkitkan naik ke Sorga dan kepadaNya diberikan segala Kuasa baik di Bumi maupun di Sorga. Ia tidak barubah baik kemarin, bahkan hari ini dan sampai selama-lamanya!.  (Yoh 20:29;  Ibrani 13:8).  Namun sudahkan kita menjadi:
1.       Pengajar INJIL yang sungguh-sungguh? Ini adalah kewajiban kita sebagai orang percaya dalam Mat 28:19-20 Yesus memerintahkan kita untuk Mengajarkan INJIL kerajaan Allah kepada segala mahluk!. Kalau kita tidak pernah mengajarkan INJIL bagaimanakah orang-orang akan percaya Kepada Yesus dan menerima kuasaNya? Dimulai dari keluarga kita dan orang-orang disekitar kita.
2.       Pendengar INJIL yang sungguh-sungguh?, yang membaca, mendengarkan, merenungkannya siang dan malam dan masuk kedalam hati lalu bertobat?
Untuk sembuh dari sakit penyakit, dilepaskan dari belenggu kuasa roh-roh jahat, kita perlu menjadi orang-orang diyakinkan percaya bahwa apa yang tertulis dalam Firman Tuhan itu Amin dan Ya, kemudian bertobat dari jalannya yang jahat, maka Tuhan akan memulihkan hidupmu secara menyeluruh keluarga, gereja, lingkungan bahkan bangsa dan Negara! ( II Taw 7:14)

Comments

Popular posts from this blog

Tujuan, Manfaat dan Cara Puasa

Anak adalah milik Pusaka Allah

Allah Menepati Janji-Nya