JIKA TUHAN MAU

 “Pada suatu kali Yesus berada dalam sebuah kota. Di situ ada seorang yang penuh kusta. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia dan memohon: Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." -  Lukas 5:12

Melihat pasal  yang sama dalam Matius 8:1 disana dikatakan  setelah Yesus turun dari bukit, orang banyak berbondong-bondong mengikuti Yesus  tentu dari sekian banyak orang tersebut ada beberapa orang yang sakit kusta dan mereka tentunya mengharapkan untuk di sembuhkan dari sakit penyakit mereka.  Namun dari beberapa orang yang sakit dan merindukan kesembuhan tersebut. Lukas menyebutkan ada seorang yang penuh kusta yang disembuhkan Tuhan.  Orang ini melihat Yesus, ia tersungkur di kaki Yesus dan memohon, Tuan Jika Tuan mau Tuan dapat mentahirkan saya…. Melihat hal ini Markus 1:41 mengatakan maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan….. kemudian Yesus mengulurkan tanganNya, menjamah orang itu  dan berkata Aku mau jadilah engkau tahir!.
Saudara apa yang sesungguhnya menggerakan hati Tuhan sehingga Ia berbelaskasihan kepada orang yang berpenyakit kusta ini?  Kalau Tuhan mau saya yakin belas kasihanNya tidak diskriminatif, mungkin semua orang yang berbondong-bondong, yang sakit bisa Tuhan sembuhkan tetapi mengapa hanya yang seorang ini saja dimana Tuhan mengulurkan tanaganNya dan menyembuhkan orang yang sakit kusta ini?.  Paling tidak ada 2 hal yang saya pelajari mengapa hati Tuhan sangat tergerak untuk menyembuhkan orang yang sakit kusta ini:
1.       Tuhan melihat KERENDAHAN HATI orang ini, dalam kelemahan dan ketidak berdayaanya ia hanya pasrah, tidak berharap banyak atau bahkan memaksa Tuhan untuk menyembuhkan sakitnya. Yang ia lakukan hanyalah mengungkapkan perasaannya dengan sebuah kalimat… Tuan jika tuan mau!, ia tidak mengatakan tuan sembuhkanlah saya, karena saya tahu tuan adalah orang yang luarbiasa sudah terkenal dan terbukti mampu menyembuhkan orang yang sakit… oleh karena itu tahirkanlah saya!, tidak yang ia katakana hanyalah sebuah kalimat pendek yang membuat luluh hati Tuhan… tuan jika tuan mau!.  Kalimat pendek ini mau memberitahukan kepada kita bahwa ada hati yang hancur, hati yang pasrah, hati yang sangat bergantung penuh kepada otoritas Yesus yang mampu menjawab kerinduan hati orang yang sakit kusta tersebut untuk memperoleh kesembuhan dan Tuhan tergerak untuk menyembuhkan orang ini!.

Saudara, muzisat atau kesembuhan yang diberikan Tuhan bukanlah “kacang goreng”  yang bisa  diperoleh dengan mudah dimana-mana!.  Muzisat Tuhan itu sangat khusus, terjadi di dalam situasi, suasana dan tempat tertentu sebagaimana yang Tuhan mau. Mungkin ada banyak dari saudara yang masih bergumul dalam sakit penyakit dan belum menerima kesembuhan, mungkin ada banyak dari saudara yang terus bergumul dengan masalah-masalah kehidupan namun sepertinya belum ada jalan keluar dan jawaban doa, dengan keyakinan iman yang penuh saudara tahu bahwa Tuhan sanggup melakukan segala perkara, kuasaNya tidak pernah berubah dahulu, sekarang dan selamanya dengan dasar iman ini saudara memohon kepada Tuhan untuk menyembuhkan saudara dan melepaskan saudara dari berbagai persoalan hidup saudara dan mengklaim janji-janji Tuhan tersebut didalam permohonan doa saudara untuk bisa sembuh, untuk terlepas dari semua masalah yang sedang saudara hadapi. Tapi sayang dimata Tuhan ternyata saudara sepertinya mau mengatur Tuhan dan memaksakan kehendak saudara kepada Tuhan.  Tuhan tidak melihat hati yang hancur dari saudara, Tuhan tidak melihat hati yang total bergantung atau pasrah kepada Tuhan, tapi yang Tuhan lihat hanyalah kesombongan rohani saudara sehingga saudara tidak kunjung sembuh dan lepas dari berbagai persoalan hidup.  Saudara Tuhan masih menunggu perubahan sikap hati saudara, Tuhan masih menunggu terobosan kata-kata yang Tuhan ingin dengar dari saudara yang mau mengatakan …Jika Tuhan mau!  Itu artinya sembuh atau tidak, terlepas atau tidaknya saduara dari berbagagai persoalan hidup saudara semua bergantung penuh  kepada kehendak Tuhan!. Jika kita mau merendahkan hati kita dihadapan Tuhan, hancur hati dihadapan Tuhan, tulus dan bergantung penuh kepada Tuhan maka Ia akan menjawab semua permohonan saudara.

2.       MERENDAHKAN DIRI dihadapan Tuhan.  Saudara sikap kerendahan hati orang yang sakit kusta ini memancar keluar lewat sikap dan perbuatannya dihadapan Tuhan.  Kerendahan hati ini membawa orang ini merendahkan dirinya dihadapan Tuhan kitab Lukas menyatakan tersungkurlah ia dihadapan Tuhan,  Matius katakan sujud menyembah Dia (Mat 8:2) dan Markus mengatakan berlutut dihadapan Tuhan (Mar 1:40) semua kata-kata ini mau memperlihatkan suatu sikap yang sama dimana merendahkan diri dihadapan Tuhan itu sama artinya dengan kita berdoa, bersyukur memuji dan memuliakan namaNya!. Sebagai respon terhadap kerendahan hati yang keluar dari mulut orang sakit kusta ini Yesus mengatakan Aku mau jadilah engkau tahir! dan sebagai respon terhadap sikap orang kusta yang merendahkan diri dihadapan Tuhan ini Yesus mengulurkan tanganNya dan menjamahnya, sehingga orang ini sembuh dari sakitnya.  Itu artinya pengharapan (permohonan) orang ini telah didengar Tuhan dan uluran tangan kasih Tuhan dan jamahanNya membawa orang ini sembuh dari sakit kustanya!

Saudara tergeraknya hati Tuhan untuk memyembuhkan sakit penyakit dan menjawab setiap pergumulan saudara berawal dari sikap kerendahan hati saudara dan itu harus terhubung dengan sikap dan perbuatan saudara dihadapan Tuhan yaitu merendahkan diri saudara didalam doa yang tidak jemu-jemu, bila perlu puasa dan menaikan pujian penyembahan atau ibadah dengan sepenuh hati dihadapan Tuhan bukan dihadapan manusia!.   

Untuk dapat dipulihkan, paling tidak saudara bisa belajar dua hal dari orang kusta ini:
1.       Merendahkan hati saudara dihadapan Tuhan (hancur hati, tulus hati dan bergantung total pada Tuhan)
2.       Merendahkan diri saudara dihadapan Tuhan (peliharalah doa dengan tidak jemu-jemu;  bila perlu berpuasa dan beribadahlah dengan setia tanpa kenal lelah)

Comments

Popular posts from this blog

Tujuan, Manfaat dan Cara Puasa

Anak adalah milik Pusaka Allah

Allah Menepati Janji-Nya