INNER TRANSFORMATIONS
Transformasi Batin
(inti/pusat) atau Perubahan Radikal (Besar) hanya dapat terjadi ketika Yesus
ada di dalam hati kita.
Semua dari kita ketika lahir
sudah memiliki sifat bawaan (Heriditas) yaitu Temperamen (cepat marah,
pendiam), dibentuk dalam pola asuh dan lingkungan serta budaya yang membentuk
nilai-nilai kehidupan yang membentuk karakter kita dan personality kita yaitu
perilaku didepan orang.
Dan kita tahu bahwa manusia
telah jatuh kedalam dosa dan kehilangan kemuliaan Allah. Sehingga manusia memiliki temperamen yang
buruk, manusia berusaha menciptakan
lingkungannnya sendiri dan mencari membentuk nilai-nilai budaya sendiri (budaya
dunia) untuk menggantikan karakter Allah dan lingkungan yang diciptakan Allah
sejak semula, sehingga karakter dan
personality kita yang sejak semula baik menjadi rusak.
Oleh karena itu untuk
mengalami perubahan yang radikal Rasul Paulus mengatakan dalam
Kolose 3:12 “ Karena itu, sebagai
orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan,
kerendahan
hati, kelemahlembutan
dan kesabaran.
Jadi setelah kita menerima
Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat kita, bukan berarti Tubuh, Jasmani, Jiwa
kita kita otomatis menjadi kudus. Yang
dikuduskan Allah adalah roh manusia kita.
Oleh karena itu Yesus katakana Roh itu penurut. Hidup kita akan beruabah
kalau kita menuruti dan mau dipimpin apa kata Roh!. Sementara Jasmani dan Jiwa
kita masih berproses.
Ayat ini tidak menggambarkan keadaan kita hari ini tetapi gambaran bagaimana kita seharusnya menjadi seperti ini dikemudian hari.
·
Allah memanggil
kita untuk menjadi orang yang memiliki karakter seperti Allah.
·
Karakter Allah
bekerja dari dalam keluar, ketika kita menjadikan Kristus sebagai pusat
kehidupan kita
·
Kita dipanggil bukan
untuk menjadi sempurna tetapi memiliki ketulusan hati untuk dibentuk oleh
karakter Allah. Sikap ini tidak dapat
diwariskan atau diberikan kepada keturunan kita tetapi harus menghidupinya dan
ditularkan menjadi Legacy[1].
·
Pertumbuhan Karakter
Allah dalam diri kita adalah bukti dari karakter Yesus yang ada dalam diri
kita.
Salah satu tokoh Alkitab
perjanjian baru yang bisa kita teladani Legacy hidupnya adalah Rasul Petrus
(Transformasi hidup atau perubahan radikal hidup yang dapat kita pelajari). Tuhan Yesus begitu mengasihi Petrus, ia
ditempatkan pada posisi yang special dimata Tuhan Yesus, sampai secara khusus
Tuhan mendoakan Petrus, dalam Lukas 22:32 -
“tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan
engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah
saudara-saudaramu.”
Keadaan Petrus sebelum insaf:
Petrus sebelum dipulihkan ia
adalah seorang yang sombong/tiinggi hati, kasar dan tidak sabaran.
1.
Petrus adalah
seseorang yang seringkali mengatakan “tidak akan/pernah” (Sombong atau
tinggi hati) (Matius 16:22, 26:33, Yoh
13:8)
2.
Dan
bertanya-tanya berapa kali ia harus mengampuni sebelum ia boleh mendendam (Sombong
atau tinggi hati) (Mat 18:21-22)
3.
Yang bertanya
“keuntungan apa yang aku peroleh dalam hal ini? (Sombong atau tinggi hati) (Mat
19:27, Kis 1:6)
4.
Dan selalu
memiliki sesuatu untuk ia utarakan, bahkan ketika tidak ada sesuatu pun yang
patut dikatakan (Sombog atau tinggi
hati) (Mrk 9:2-5)
5.
Firman Tuhan
terlupakan olehnya ketika ia memandang kepada situasi di sekitarnya (Sombong
atau tinggi hati) (Mat 14:27-31)
6.
Dan menegur serta
mengoreksi Gurunya, Tuhan Yesus. (Sombong atau tinggi hati) (Mat 16:22)
7.
Yang memasang
perangkap bagi dirinya sendiri untuk masuk ke dalam ujian-ujian yang tidak
sepatutnya ia alami dengan ucapan-ucapan yang terlalu berani, menantang dan
gegebah (Sombong atau tinggi hati) (Mat 26:33)
8.
Ia juga menentang
Kristus ketika berusaha,memberitahukannya tentang sesuatu yang ada di
dalam hatinya (Sombong atau tinggi hati) (Mrk 14:29-31)
9.
Ia menyatakan,
“saya siap” ketika Kristus berkata “Engkau tidak siap” (Sombong atau tinggi
hati) (Luk 22:33)
10. Petrus cepat menceburkan dirinya ke dalam
perkara-perkara yang salah: “Saya siap dipenjarakan dan mati bersama-Mu” (Sombong
atau tinggi hati) (Luk 22:33)
11. Imanya tercampur dengan gagasan-gagasan dan prasangka
sendiri, dan karena itu perlu dimurnikan (Sombong atau tinggi hati) (Luk 22:32)
12. Ia bergumul dengan penolakan terhadap dirinya sendiri
ketika ia gagal, dan memerlukan pemulihan di hadapan umum (Sombong atau tinggi
hati) (Yoh 21:15-17)
13. Yang jatuh tertidur di taman Getsemani ketika Yesus
sangat membutuhkannya (Tidak Sabar) (Mat 26:40-41)
14. Dan mempermalukan serta menjadi cerminan yang tidak
benar tentang Kristus ketika dalam kemarahannya ia mengerat telinga seseorang
(Tidak Lemah Lembut atau Kasar). (Yoh 8:10-11)
15. Petrus berfikir bahwa ia lebih rohani dan berdedikasi
daripada saudara-saudara seimannya yang lain (Sombong atau tinggi hati) (Mat
26:33, Yoh 21: 15)
16. Dan meyerobot masuk ke dalam perkara-perkara tanpa
berfikir panjang – didorong oleh sifat dasarnya yang suka menuruti kata hati (Sombong
atau tidak sabaran) (Yoh 20:3-6)
17. Ia tidak suka terikat dan sulit dikekang. Sebagai
seorang pemuda, ia pergi ke mana ia kehendaki (Sombong atau tinggi hati) (Yoh
21:18)
18. Petrus bersalah karena suka membanding-bandingkan
(siapa yang terebesar) ? (apa yang dilakukan oleh orang ini? (Sombong atau
tinggi hati). (Yoh 21:21-22).
Masa transisi/ Dipulihkan:
1.
Tatkala Kristus
Bangkit dari kematian, Petrus adalah yang terutama dalam benak-Nya (Mrk
16:1-8). Setelah peristiwa penyangkalan, Petrus tidak mampu mengampiuni dirinya
sendiri. Kristus belum putus asa kepada Petrus, sebaliknya Petruslah yang putus
asa terhadap Kristus!. Betapa murah hatinya
Tuhan kita sehingga Ia mau mengangkat dan memulihkan yang telah jatuh, memulihkan
harga diri dan hati nurani yang baik kepada mereka yang telah bersalah (Maz
130:4).
2.
Petruspun
perlu dipulihkkan dihadapan saudara-saudara seimanya setelah kegagalannya.
Bagaimanapun juga petrus adalah seorang pemimpin dari kedua belas rasul
dan mereka sangat tahu apa yang telah ia lakukan. Tiga kali Tuhan
mengutusnya kembali “gembalakan lah domba – dombaKU”. Petrus dikembalikan
kepada panggilan dan pelayanannya oleh Tuhan Yesus.
Setelah 40 hari kebangkitan
Tuhan Yesus, Alkitab mencatat renacana-rencana Tuhan bagi GerejaNya (kis
1:3, Luk 24:44-45) dan setelah peristiwa turunya Roh Kudus kita melihat Petrus
muncul sebagai pemimpin kembali!.
dan kita lihat ada
transformation terjadi!, dalam kehidupan Petrus. Ia adalah salah satu Bapa
Gereja dia yang jatuh, dipulihkan, diteguhkan dan dikokohkan.
Surat Petrus 1 dan 2, adalah
tulisan Petrus sendiri bagaimana Ia meguatkan saudara-saudara seiman perihal:
1.
Pengharapan Iman
dan Kasih
2.
Kekudusan dan
kasih persaudaraan
3.
Yesus adalah batu
penjuru
4.
Peringatan untuk
hidup sebagai hamba Allah.
5.
Penderitaan
Kristus sebagai teladan
6.
Hidup bersama
sebagai suami istri
7.
Kasih dan damai
8.
Menderita dan
sabar
9.
Hidup orang
Kristen
10. Menderita sebagai Kristen
11. Perintah untuk menggembalakan domba Allah
12. Panggilah dan pilihan Allah
13. Nubuat tentang kemuliaan Kristus telah digenapi
14. Nabi-nabi dan guru-guru palsu
15. Hari Tuhan
Transformasi hanya dapat
terjadi jika kita mau mengijinkan Tuhan membentuk karakter kita dengan cara mau
mendengarkan suara Tuhan/ Firman Tuhan/ berusaha melakukan Firman Tuhan dengan
pertolongan Roh Kudus! kamu tidak dapat melakukan Firman Tuhan tanpa
pertolongan Roh Kudus!.
[1] Dalam Bahasa Inggris,
Warisan itu bisa berarti 3 hal: Heritage=warisan budaya; Inherence= warisan
berupa harta, uang, deposito, dll dan Legacy=Sikap yang diwariskan. Inherence
dpt diberikan tapi Legacy tidak, ini harus dihidupi dan ditularkan lewat sikap
dan keteladanan (Amsal 13:22), (Maz 37:25-26). Rasul Petrus, Paulus dll mereka satu yang
mereka wariskan yaitu mempertahankan iman.
Comments
Post a Comment