HUMBLY LISTEN (Mendengar dengan kerendahan hati)

Bacaan: Amsal 1:5

Hidup kita tidak akan pernah berubah sampai kepada kita mau mendengarkan dengan kerendahan hati apa yang disampaikan orang tua kita, pemimpin kita, orang-orang yang paling dekat dengan kita, terlebih mendengarkan dengan kerendahan hati apa yang Tuhan sampaikan kepada kita!. Tanpa mendengarkan dengan kerendahan hati maka tidak pernah akan terjadi perubahan hidup!.

Saudara mendengarkan dengan kerendahan hati memang bukanlah perkara yang mudah. Sejak dunia diciptakan Manusia tidak mau mendengarkan apa yang Tuhan sampaikan!. Hawa lebih suka mendengarkan suara iblis daripada suara Tuhan, Adam lebih suka mendengarkan suara hawa istrinya, dari pada suara Tuhan (Kej 3:17), demikian juga Abram, ia lebih suka mendengarkan suara Sarai istrinya dari pada mendengarkan suara Tuhan (Kej 16:2).

Dan akibat dari tidak mau mendengarkan suara Tuhan, Berkat dan kelimpahan yang Tuhan janjikan sejak semula dunia ini diciptakan terputus bahkan sampai turun-temurun!. Manusia yang seharusnya memperoleh dengan mudah kenikmatan berkat Tuhan itu digantikan dengan harus kerja keras, bersusah payah, bercucuran keringat dan air mata untuk bisa bertahan hidup!. Itulah akibat tidak mau mendengarkan suara Tuhan!.

Saudara Amsal 1:5 mau mengajarkan kepada kita bahwa kunci untuk mendengarkan suara Tuhan dengan kerendahan hati adalah dengan MENAMBAH PENGETAHUAN (knowledge) dengan BELAJAR!, belajar tentang apa? Matius 11:28-30 mengatakan “ Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikulah kuk yang Ku-pasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati. Dan jiawamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Ku-pasang itu enak dan beban-Ku pun ringan. Saudara Yesus mengundang kita untuk belajar lemah lembut dan rendah hati dari-Nya!. Ia mengingatkan bahwa mendengarkan suara Tuhan dan melakukannya itu enak dan tidak berat!. Ketika pengetahuan Firman Tuhan kita bertambah maka kita makin bertambah bijak atau berpengertian sehingga ketika bertindak, kita akan lebih berhati-hati lagi sebelum memutuskan segala sesuatu.

Itulah yang Raja Daud alami!. Dalam Maz 119:97 ketika, ia belajar mencintai Taurat Tuhan siang dan malam, Ia menjadi lebih bijaksana dari musuh-musuhnya; Ia menjadi lebih berakal budi dari pengajar-pengajarnya dan Ia menjadi lebih berpengertian dari orang tua!. Inilah yang membuat Daud memiliki hati yang tulus, rendah hati dihadapan Tuhan sehingga Alkitab mengatakan hidupnya berkenan dimata Tuhan. Sehingga janji kerajaan yang kokoh selama-lamanya diambil dari Saul dan diberikan kepada Daud!. Saudara mendengar suara Tuhan dengan kerendahan hati tidak hanya dimulai dengan menambah pengethuan saja, tetapi harus sampai kepada level tindakan/ melakukannya sehingga menjadi best practice (soft skill).

Belajar dari Experience Learning System (System Thinking)* dimulai dari CONCEPT (terdiri dari prior theory/ current theory) - ACTIVITY (Best Practice/skill, Problem Solving & Communicating) – ANALYSIS (Feedback, Review, New Initiative, Correction) – CONNECTING (Reflection). Mengapa kita tidak pernah bisa berubah? Karena kita masih berputar-putar di ranah Concept atau teori tahu segala hal tentang Firman Tuhan tepati tidak maju-maju ke ranah tindakan atau activity apalagi mengevaluasi dan merefelksikannya.

Refleksi dari pembelajaran hari ini, saya melihat Ada 6 hambatan dimana kita sulit mendenarkan suara Tuhan dengan rendah hati:

1. Memiliki motivasi yang pura-pura (Ananias dan safira)- Kis 5:1-11
2. Hati yang dibelenggu oleh hawa nafsu (sex, uang, kedudukan/ kekuasaan)-Hak 16:5-17
3. Kekerasan hati (dendam, benci dan masa bodo) – Ibrani 4:7
4. Ketidak taatan (raja Saul) -1 Samuel 15:22-23
5. Kesombongan -Yes 2:11-12
6. Tidak takut akan Tuhan -Ams 14:26-27

Refelksi ini mau menambah pengetahuan kita tentang pentingnya belajar untuk menyingkirkan semua hambatan tersebut diatas dalam kehidupan kita, sehingga kita bisa mendengarkan dengan kerendahan hati suara Tuhan!. Mmendengarkan suara Tuhan itu menguntungkan karena kita akan hidup Tentram dan terhindar dari jerat maut (Ams 14:26-27) dan Mengalami Ketenangan dan kelegaan Jiwa (Mat 11:28-30).
------------------------------------
*Sumber: Handoko Ngadiman

Comments

Popular posts from this blog

Tujuan, Manfaat dan Cara Puasa

Anak adalah milik Pusaka Allah

Allah Menepati Janji-Nya