TAAT PADA PIMPINAN ROH KUDUS

Bacaan: Kisah Rasul 11:1-18

Saudara hidup yang dipimpin oleh ROH itu, membutuhkan KETAATAN, bukan kesepakatan.  Di dalam ketaatan tidak ada tawar menawar yang ada hanyalah melakukan saja apa yang diperintahkan tanpa tahu apakah ada resiko atau tidak. Oleh karena itu orang yang taat itu berani ambil resiko, mau berkorban atau bayar harga, berani menentang ketidak benaran dan ketidakadilan bahkan berani menentang budaya. Hal-hal seperti itu tidak ada di dalam kesepakatan.  Di dalam kesepakatan selalu ada hitung-hitungan (untung yang berapa atau ruginya berapa). Biasanya semua yang beresiko dan merugikan akan ditolak atau dihindarinya.
Saudara semua yang rajin beribadah atau bersekutu dengan Tuhan tentu juga karena ketaatan bukan? Bukan karena kesepakatan. Begitu pula dengan semua pemimpin gereja, presbiter, pelayanan kategorial, semua kita melakukan pelayanan kita karena kita Taat bukan karena ada kesepakatan berorganisasi dimana kita menandatangani lembar kesepakatan pernyataan loyalitas sebelum kita diteguhkan..  Jadi kalau pemahaman semua fugsionaris gereja masih pada taraf kesepakatan, maka jangan heran kalau orang-orang percaya yang aktif di dalam gereja  penampilan mereka bukan lagi seperti pelayan tapi lebih seperti seorang karyawan yang mengerutu kalau gajinya terlambat, atau gajinya engga naik-naik, mengeluh karena begitu banyak kerjaan atau banyak menuntut tidak jauh berbeda perilakunya seperti karyawan biasa.

Dalam persiapan Ibadah yang lalu saya menyampaikan bahwa ketika kita ikut persiapan ibadah sesungguhnya kita sedang  masuk dalam pengurapan Tuhan, supaya ketika kita melayani kita dianggap layak oleh Tuhan walau mugkin kita terbatas dan kurang siap tetapi lebih baik kita tidak siap tapi  dianggap layak di mata Tuhan  dari pada kita siap namun tidak layak di mata Tuhan!. Oleh karena itu ketika kita ikut persipan janganlah lihat liturginya yang membosankan, jangan terpengaruh oleh rekan sepelayanan yang jarang hadir, jangan terpengaruh oleh siapa yang memimpin persiapan apakah Ia berkharisma atau tidak, apakah ia menyenangkan atau menyebalkan atau apakah ia seorang teolog atau bukan tetapi lihatlah Allah yang hadir yang sedang mengurapi kita supaya kita layak dalam melayaninya.

Begitupula dengan Warga Jemaat ketika beribadah minggu jangan terpengaruh dengan siapa yang akan berkhotbah, jangan terpengaruh oleh liturgy yang membosankan  atau tata ibadah yang monoton dan lagu-lagu pujian yang kaku  dan membosankan, tetapi lihatlah apa yang Firman Tuhan katakan dimana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku di situ Aku hadir. Kehadiran Allah sudah cukup mengurapi semua umat-Nya jangan di kotori dengan perselisihan, percekcokan, pertengkaran apalagi perpecahan karena gara-gara aturan gereja dan tata cara Ibadah. Apalagi mengaggap tidak ada Roh Kudusnya!, padahal Firman Tuhan katakana kita tidak diberi roh ketakutan tetapi roh ketertiban. Jadi tertib itu pada dasarnya baik membawa kita disiplin dan mawas diri tetapi kepekaan kepada Roh Kudus itu lebih dari segala-galanya. Jangan halangi perkerjaan Roh Kudus. Ialah yang member MENGAJAR dan MENGINGATKAN kita tentang apa yang sudah Tuhan Yesus ajarkan kepada kita dan Ialah sang PENGHIBUR yang sejati tidak ada yang lain.

Dosa kekal yang tidak dapat di ampuni adalah menghujat Roh Kudus, ketika oranr-orang Farisi menuduh Yesus mengusir setan dengan roh beelzebul  (Mar 3:22-30) Luk 12:10). Semua kita orang percaya tidak akan pernah menghujat Roh Kudus, karena kita semua adalah orang yang percaya kepada Yesus Kristus!. Tetapi yang sering kita lakukan adalah:  Mendukakan Rok Kudus (Efe 4:30) dan Memadamkan Roh Kudus (I Tes 5:19).  Tidakan mendukakan Roh Kudus adalah ketika kita tidak peka lagi untuk bersekutu dengan Tuhan, berdoa dan membaca Firman Tuhan, bermazmur dan memuji nama Tuhan, ini semua adalah “bahan bakar” yang membuat Roh Kudus tetap berkobar atau memenuhi hati kita!. Roh Kudus adalah api, api akan redup bahkan padam alias mati jika tidak di supply bahan bakar! Jadi jangan dukakan Roh Kudus dan jangan Padamkan Roh Kudus.

Itulah yang dilakukan oleh Petrus di dalam bacaan kita hari ini.  Petrus yang dipenuhi oleh Roh Kudus ketika ia berdoa  mau Taat kepada Pimpinan Roh Kudus dari pada kepada kesepakatan budaya Yahudi yang mengatakan haram hukumnya bagi orang-orang Yahudi yang bergaul dengan orang-orang bukan Yahudi apalagi seperti Kornelius seorang Italia, perwira tinggi Romawi yang telah menjajah dan menindas bangsa Yahudi, bahkan disebut sebagai  orang kafir!.  Tetapi di mata Allah Korenlius bukanlah seorang kafir Kis 10:1-2 mengatakan bahwa Kornelius adalah seorang yang saleh, rajin berdoa dan rajin memberikan sedekah kepada orang-orang Yahudi. Ia orang yang baik di mata Tuhan.  Tetapi sayang kebaikannya tidak menjamin akan keselamatan hidupnya tanpa menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya  serta dibaptis!.  Oleh karena itu Allah memakai Petrus !.  Bersyukur Petrus lebih taat kepada Roh Kudus daripada adat istiadat, kebudayaan Yahudi. Sehingga Injil boleh tersebar dari Italia/Roma menyebar terus ke Asia  bahkan sampai keujung bumi.

Saudara sudahkah kita menjadi Petrus-Petrus yang yang hidup dalam ketaatan kepada pimpinan Roh Kudus bukan kepada kesepakatan yang dibuat manusia?.

Sudahkah kita menjadi berkat  bagi kornelius-kornelius yang hidup di sekitar kita yang begitu baik, saleh, berpuasa, memberi sedekah, bahkan tekun berdoa di waktu – waktu tertentu, tetapi belum mengenal Kristus?

Comments

Popular posts from this blog

Tujuan, Manfaat dan Cara Puasa

Anak adalah milik Pusaka Allah

Allah Menepati Janji-Nya