MEMBERI DITENGAH KEKURANGAN

Bacaan: II Korintus 8:1-7

Saudara manusia sering kali mengukur kasih karunia Allah dengan situasi yang nyaman, bahagia dan hidup dalam kelimpahan. Namun Rasul Paulus menyaksikan bahwa kasih karunia Allah itu lebih dari sekedar hidup nyaman, bahagia atau hidup dalam kelimpahan, tetapi sebaliknya ketika situasi atau keadaan sebaliknya ditengah berbagai penderitaan berat dan kehidupan yang sangat miskin sekalipun kasih karunia Allah itu tetap ada, benarkah itu?.

Ya itulah yang dialami oleh jemaat Makedonia!. Kasih karunia Allah begitu melimpah dalam kehidupan jemaat ini betapa tidak, ditengah penderitaan berat dan kehidupan yang sangat miskin sekalipun  mereka masih mampu memberi bahkan melebihi kemampuan mereka!, bukan itu saja pemberian mereka adalah pemberian sukarela bukan karena paksaan.  Rasul Paulus mengatakan mereka miskin tetapi mereka kaya dalam kemurahan!.

Apa sesungguhnya yang dimaksud oleh Rasul Paulus?. Saudara kadang kita terikat oleh suatu pemahaman bahwa memberi itu selalu diukur dengan materi dan memberi dari kelebihan bukan dari kekurangan sehingga akhirnya walaupun kita kaya kita selalu tidak bisa memberi karena kita selalu hitung-hitungan dengan Tuhan, sehingga kalaupun kita bisa memberi kita tidak pernah rela atau tulus dalam memberi.

Rasul Paulus menyaksikan jemaat Makedonia adalah jemaat yang Kaya dalam kemurahan, apanya yang kaya? mereka sesungguhnya sangat miskin, penuh dengan penderitaan berat bagaimana mereka bisa disebut kaya?. pada ayat 5 dikatakan mereka memberi lebih banyak dari pada yang Rasul Paulus harapkan.  Saudara ditengah kemiskinan sekalipun Rasul Paulus melihat bahwa masih ada yang bisa diberikan yaitu:

  1. Mereka memberikan diri mereka kepada Allah !. apa maksudnya saudara?.   pada ayat 4 dikatakan mereka mau ambil bagian dalam pelayanan  kepada orang-orang kudus! saudara boleh tidak punya uang tapi saya yakin saudara masih memiliki potensi, kemampuan, talenta untuk bisa melayani Tuhan, kalau saudara bisa bernubuat, bernubuatlah untuk umat Tuhan; jika saudara pintar bermain musik, layanilah Tuhan dengan musikmu, kalau saudara memiliki suara yang indah,benyanyilah untuk Tuhan  bahkan saudara tidak memiliki keahlian sekalipun saudara masih bisa menjadi alat Tuhan untuk menjadi petugas kebersihan di Gereja atau tukang parkir di gereja. 
  2. Memberi kepada Rasul Paulus dan para rasul.  Jemaat Makedonia memberikan apa yang ada pada mereka yang mereka miliki.  Kerahaman. ketulusan, apa adanya tidak dibuat-buat,  makan ala kadarnya, tempat untuk beristiraharat apa adanya. Saudara membukakan pintu rumah saudara untuk tempat beribadah atau untuk tempat menginap bagi para hamba Tuhan dan orang-orang yang membutuhkan, senyum dan keramahan saudara terhadap semua orang, menyediakan makanan dan minuman ala kadarnya adalah kemurahan yang tidak ternilai dan membawa berkat bagi semua orang.
Apa yang ada padamu segala sesuatu, semua bukan saja materi bisa kita berikan kepada orang-orang yang memerlukan, seperti dalam ayat 7 dikatakan Iman, Perkataan, Pengetahuan dan Kesungguhan untuk membatu merupakan modal orang percaya untuk bisa menjadi berkat bagi orang lain. 

Jadi tidak ada alasan lagi bahwa saudara tidak mampu untuk memberikan bantuan kepada semua orang ditengah kekurangan saudara,  bahkan memberi kepada Tuhan!.  Iman, Perkataan, Pengetahuan dan kesungguhan untuk membantu bisa saudara berikan untuk menjadi berguna bagi orang lain dan berguna bagi Tuhan kita Yesus Kristus!.

Comments

Popular posts from this blog

Tujuan, Manfaat dan Cara Puasa

Anak adalah milik Pusaka Allah

Allah Menepati Janji-Nya