DIBAYAR LUNAS

Bagi kebanyakan orang, kata “penebusan” tidak lebih dari sekedar istilah keagamaan yang hanya memilki sedikit makna praktis.  Kenyataannya, kata itu merupakan kata yang berkuasa, yang berasal dari dunia kuno. Sebagai contoh, kata itu digunakan di pasar budak untuk menyatakan harga untuk membeli sesorang atau membayar harga pembebasan orang itu.  Dalam zaman perjanjian baru, ketika tagihan dibayar atau penjualan diselesaikan, tagihan penjualan di cap dengan kata Yunani teleo, yang berarti “dibayar lunas”. Bahkan hari ini, apabila kita membayar lunas hutang, kadang-kadang kita menerima tanda terima atau surat kesangupan yang dicap “Dibayar Lunas”.  Yesus menggunakan bentuk kata teleo dalam Yohanes 19:30 ketika di kayu salib, ia berkata, “Sudah selesai”, yang berarti hutang dosa umat manusia telah dibayar lunas oleh kematian-Nya.

Apa artinya bagi kita ketika Yesus membayar lunas hutang dosa kita?.  Satu hal, itu artinya tidak seorang pun dapat menuntut kita.  Kita kepunyaan Yesus dan selamannya bebas dari cengkraman iblis.  Iblis masih dapat mengganggu dan menggoda kita, tetapi ia tidak dapat lagi merampas jiwa yang kita miliki.  Yesus telah membayar lunas dengan darah-Nya dan untuk selama-lamanya kita menjadi milik kepunyaan-Nya. Rasanya seperti melihat sebuah rumah yang dipasang papan bertuliskan “Dijual” dan beberapa minggu kemudian kita kembali mengunjungi rumah itu dan menemukan papan bertuliskan “Terjual” dipasang di sana.  “Terjual” artinya tidak seorangpun dapat menawar rumah itu lagi.  Dokuman kepemilikan telah ditandatangani dan si pembeli telah membayar lunas.  Tidak ada seorangpun yang dapt menawar rumah itu. Rumah itu sudah teleo, “dibayar lunas”.
Seperti pedagang yang baik hati yang berada di pasar budak, Yesus dapat membeli kebebasan kita dari belenggu karena Ia telah membayar lunas.  Tidak ada seorangpun yang meragunakn hak kepemilikan yang dimiliki-Nya.  Apabila ada seorang yang menuntut untuk memperlihatkan dokumen kepemilikan. Yang perlu dilakukan Yesus hanyalah menunjukan bekas luka paku pada lambungya. Tak ada seorangpun yang dapt menyentuh kita karena kebebasan kita telah dibayar lunas oleh kuasa darah Yeus.
Kadang-kadang kita sebagai orang percaya hidup dan berbuat seakan-akan kita tidak sungguh-sungguh menyadari bahwa Yesus telah membayar lunas penembusan kita.  Kita bermain-main dan tidak menghiraukan gaya hidup kita. Terkadang kita hidup untuk Tuhan di lain waktu kita hidup untuk Iblis.  Kita sering hidup menggunakan standar ganda, di suatu sisi kita sebagai Hamba Tuhan di sisi yang lain kita sebagai Hamba dosa.  kita tidak bisa hidup dengan cara seperti ini.  Sekali kita memahami apa artinya “dibayar lunas” kita tidak akan pernah meraguan siapa pribadi yang kita layani!. Kita kepunyaan Kristus dan Ia memiliki hak untuk menuntut  kesetiaan dan ketaatan mutlak kita. Kita berhutang segalannya kepada Yesus dan tidak ada yang lebih pantas selain mempersembahkan yang terbaik untuk-Nya.  Oleh karena itu ketika hidup kita tidak panas tidak dingin (suam suam kuku), Yesus sangat concern kepada kita, dalam Wahyu 3:16 mengatakan “ Ia akan memuntahkan kita dari mulut-Nya”. Itu artinya kita bukanlah lagi kepunyaa-Nya.

Semakin kita memahami kebenaran bahwa kita adalah mutiara Tuhan yang berharga yang telah dibayar lunas oleh darah Yesus, maka kebenaran ini akan menjadi semakin berkuasa dan efektif dalam hidup kita. Kita akan belajar dan berjalan dalam kuasa penuh bahwa kita berada dalam Kristus dan kita akan mengalami kemenangan demi kemenangan dalam kehidupan kita  sehari-hari.

Sumber:  Mahesh Chavda,  “Kuasa tersembunyi di balik Darah Yesus”;  Andreas Ahuluheluw, “Hamba Tuhan atau Hamba dosa”.

Comments

Popular posts from this blog

Tujuan, Manfaat dan Cara Puasa

Anak adalah milik Pusaka Allah

Allah Menepati Janji-Nya