YHWH SEBAOTH, Tuhan Balatentara
Mazmur 46:1-12 – Allah kota benteng kita (LAI)
“Allah itu bagi
kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat
terbukti.” - Maz 46 (2)
Saudara kita tidak akan pernah bersaksi akan pertolongan
Tuhan, sampai kita pernah merasakan pertolongan Tuhan dalam persoalan kehidupan
kita.
Ayat 2 tersebut diatas memberikan pemahaman penting terhadap saya
sbb:
1.
Bahwa pertolongan Tuhan itu bukanlah milik saya pribadi!. Dikatakan “Allah itu bagi kita” bukan Allah itu bagi saya. Maksudnya
apa saudara? Kita kadang selalau egois memikirkan diri kita sendiri, kita
seringkali egois memikirkan diri kita sendiri seringkali kita bahagia apabila melihat saudara seiman mengalami penderitaan sebaliknya kita menderita apabila melihat saudara seiman bahagia dalam kehidupannya.
Tidaklah demikian dengan Raja Daud, salah satu contohnya ia sangat menghormati
kekuasaan ia tidak menyimpan dendam
terhadap Saul dan tidak mau menyakitinya dan bahkan menyatakan kepedihannya
atas kematian Saul ( 1 Samuel 24:6 & 2 Samuel 1:11-12). Namun sebaliknya
dengan Saul, setelah ia ditolak Tuhan ia semakin membenci Daud dan berulang
kali mau membunuh Daud. Namun Saul
selalu gagal membunuh Daud tapi sebaliknya Daud menjadi pemenang. Mengapa Daud berhasil? karena Daud menjadikan Tuhan sebagai benteng hidupnya, bukan kekuasan, kedudukan, kemasyuran, kebanggaan. Jika kita berkata bahwa Allah itu sebaoth kita maka jangan ada kesombongan, dendam dan iri hati.
2.
Jikalau kita tidak pernah mengalami pertolongan
Tuhan, maka sesungguhnya iman kita hanyalah sebatas pengakuan (Statement of
Faith). Dikatakan di ayat 2a “Allah itu
bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan” that’s it!. Bagi Daud bukanlah sebatas pengakuan tetapi ia membuktikannya! Pada ayat 2b
dikatakan “sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti”. Inilah yang disebut sebagai sebauh kesaksian
(Faithfulness) dan itu dicatat diakui dalam kitab Ibrani 11:32.
-
Kehidupan Daud ibarat sebuah Roller Coaster yang
naik turun kadang menurun, menanjak terjal, banyak tikungan bahkan hampir
terbalik namun pegangan Daud begitu kokoh! Sehingga ia tidak terpelanting
keluar dari arena kehidupan.
-
Daud terlahir sebagai anak bungsu dari 8
bersaudara anak isai orang Betlehem bukanlah sebuah kebetulan, sebagai anak
bungsu ia begitu mendapat kasih bapanya
melebihi kaka-kakanya sehingga tidak lah heran kalau Daud dapat menggambarkan
Allah sebagai bapa dengan sempurna,
“Seperti bapa sayang kepada
anak-anaknya, demikian pula Tuhan mengasihi orang-orang yang takut akan
Dia” (Maz 103:13). Untuk para bapa-bapa
jangan sakiti hati anak-anakmu sejak dini didiklah mereka takut akan Tuhan, gendonglah
selagi dapat digendong, peluk dan ciumlah dengan hangat karena kalau sudah
besar ada waktunya kita kehilangan momen berharga tersebut. Saya bersyukur
dapat mencurahkan kasih sayang saya kepada kedua anak saya sejak kecil lewat
sentuhan tersebut dan saya dapat melihat hasil karakter anak-anak saya.
-
Memiliki karakter yang luar biasa, Daud Begitu
mengasihi Firman Allah dan menulis banyak kitab Mazmur “Betapa kucintai tauratMu! Aku merenungkannya
sepanjang hari” Maz 119:97), rendah hati, murah hati, bijaksana.
-
Memiliki performance yang luar biasa,
mengalahkan raksasa Goliat, selalu menang dalam pertempuran dan diangkat
menjadi Raja
-
Namun Ia jatuh dalam dosa perzinahan dengan
Batsyeba istri Uria dan merecanakan pembunuhan licik (terencana) terhadap
Uria. Sejak saat itu kesulitan-kesulitan
Daud semakin banyak dan berutun, dalam keluarga mungkin Daud tidak memperlihatkan figur
bapak yang baik, mungkin tidakterlalu peduli dengan maslah2 keluargannya, istri dan
anak-anaknya tidak hidup rukun bahkan Amnon memperkosa Tamar saudara seayah, mungkin Daud tidak melakukan apa-apa. Absalom kaka Tamar tidak terima dan membubuh
Amnon , mungkin Daud juga tidak berbuat apa-apa kepada Absalom, mungkin membuat Absalon "besar kepala" sehingga berusaha
mengambil alih kerajaan dan mencetuskan pemberontakan terhadap ayahnya sendiri,
melihat hal ini Daud terlihat Pasif namun karena pasukan Daud kuat, maka Absalom tewas.
Namun Daud mampu melewati semua tantangan kehidupan dengan pertolongan
Tuhan walaupun ia mempunyai banyak cela dan kekurangan yang serius, tetapi gaya
hidup secara umum mengarah kepada kebajikan sehingga ia dikatakan sebagai orang
yang berkenan di hati Allah (1 Samuel 13:14).
Apa sesungguhnya yang membuat ia berkenan di hati Tuhan? Ia TAKUT akan Tuhan (ayat 3-8). Ia taku
kehilangan benteng hidupnya (Allah Sebaoth).
Apa benteng hidupmu?
Takut akan Tuhan atau takut karena kehilangan harta, deposito, pekerjaan,
kedudukan/ jabatan? , Dalam perjalanan
kehidupan saya ada banyak masalah yang
saya hadapi dan dapat saya lewati bersama Tuhan dengan mudah tetapi
masalah-masalah lain sudah antri menunggu untuk dihadapi bahkan yang menyesakan
dari meninggalnya ibu karena sakit, kehilangan mobil, menghadapi anak-anak
saya nyaris mati karena sakit dan celaka waktu kecil, istri yang sakit dan
dioperasi, kebutuhan ekonomi dan biaya
untuk studi anak-anak yang membuat saya
takut dan gentar menghadapi hidup ini.
Dalam situasi yang menyesakan dan tidak tahu harus berbuat
apa2, yang saya dapat lakukan hanyalah:
1.
Jangan sombong tetap rendah hati.
2.
Tetap Beriman (Faith)
3.
Tetap mengingat pertolongan Allah yang sudah
terbukti (Faitfullness), bahkan dalam
kondisi sepertinya Allah diam tapi sesungguhnya Ia yang menghendaki kita Diam
(baca ayat 11)!
4.
Bagian kita tetap berdoa!. Doa orang benar apabila dengan yakin di
doakan sangat besar kuasannya (Yak 5:16b). Bagaimana dengan saudara?. GBU
Bandung, 19 Juni 2016
Comments
Post a Comment