STRIVE FOR EXCELLENT

Bacaan: II Korintus 13:11a

Usahakanlah dirimu sempurna itu  adalah kata lain dari excellent.

Saudara kita tentunya tahu tugas dan tanggunjawab kita masing-masing, baik sebagai pribadi, ayah, ibu, sebagai suami, sebagai istri sebagai karyawan bahkan sebagai pengerja atau  pelayan Tuhan. Dalam hubungannya dengan usaha kita melakukan hal yang terbaik (Excellent), apakah kita sudah berusaha melakukannya?. Mungkin itu sekedar dari sebuah tanggungjawab? ya kita masuk kerja jam 8 pulang jam 5 tapi kalau tuntutan pekerjaan kita harus pulang larut malam apakah kita masih mau mengerjakannya dengan sepenuh hati seperti untuk Tuhan (Kol 3:23)?

Berusaha untuk melakukan yang terbaik memang tidaklah mudah. Sebuah study menunjukan bahwa akar dari hasil kerja yang tidak baik bukan melulu soal kapasitas yang rendah, keahlian yang tidak dimiliki dan kesalahan dalam penempatan kerj,  tetapi persoalannya adalah sikap dan ketulusan hati (segenap hati) dalam melakukan perkerjaan kita. Richard Templar mengatakan “There is no bad job but bad attitude to job”. Jadi sikap yang jeleklah yang akan berpengaruh terhadap hasil pekerjaan kita. Ketika kita tidak tulus hati dalam mengerjakan pekerjaan maka yang terjadi adalah  mengeluh, marah dan bertengkar. Jadi untuk excellent KITA HARUS TULUS inilah awal dari sikap yang baik menghasilkan perkerjaan yang excellent!
Untuk Excellent itu dimulai dengan KETULUSAN atau dengan segenap hati dalam melakukan apapaun, inilah yang ke-1.
Yang ke-2.  Untuk Excellent diperlukan Kesetiaan dan dan tindakan yang benar  dalam perkara kecil (Lukas 16:10). Benjamin Frangklin mengatakan “pukulan2 kecil dapat menumbangkan pohon oak yang besar (karena hal-hal penting dan besar di dunia ini berasal dari hal-hal yang kecil).  Seperti sarang laba-laba menjadi inspirasi pembuatan jembatan layang;  suara Ketel diatas kompor memberi inspirasi mesin uap dll.  Bagaimana dengan kita? Di kantor kadang kita lupa matikan lampu, AC dll. Di WC umum kadang kita tidak menyiram kotoran kita sendiri ketika keluar!,  Buang ludah sembarangan, nempel permen karet di kursi gereja… terlambat datang ketempat meeting dll.

Selain Tulus, setia dan benar dalam perkara kecil.  Bekerja perlu dibangun diatas Usaha yang sungguh-sungguh atau kerja keras dan tentu sesuai dengan yang dapat kita lakukan. (Titus 3:8, Mark 14:8).  Inilah hal yang ke-3.  Enstain mengtakan Genius adalah 1 % dari 99% kerja keras. Sudahkan kita kerja dengan keras untuk bisa mencapai hasil yang baik. Kadang dalam kepanitian di gereja kita rela dan sukacita menerima pekerjaan tersebut walau lelah dan pulang larut malam namun kita tetap bersemangat. Tapi kalau sudah masuk dalam ranah hitung-hitungan, maka yang terjadi adalah uang segala-galanya bahkan di gereja-gereja istilah seorang pelayan atau hamba Tuhan mungkin sudah tidak cocok lagi dipakai karena ada banyaknya hamba-hamba Tuhan sekarang hitung-hitungan uang, waktu dan siapa yang dikunjungi dan dilayani sadar atau tidak seorang hamba Tuhan lebih tepat kita sebut sebagai Karyawan atau Pegawai yang digaji.

Selain Tulus, setia dalam perkara kecil.  Bekerja yang dibangun diatas usaha yang sungguh-sungguh atau kerja keras kita perlu jangan mengulang kesalahan yang sama! (Yoh 8:11). Ini adalah hal yang ke-4.  Ada pepatah mengatakan Keledai tidak akan jatuh pada lubang yang sama, Ada pula satu kata bijak  mengatakan, “Anyone can make mistake, but we can submit the mistake, learn from that and don’t repeat the mistake”.     Saudara Ken Blancahrd mengatakan waktu orang dewasa yang bekerja itu 75% waktunya habis di dunia kerja. Bisa kita bayangkan betapa banyak orang stress, sroke, jantung dll  ini adalah salah satu sebab manusia tidak bisa menikmati pekerjaannnya sehingga banyak melakukan kesalahan yang tidak perlu.  Selanjutntya Ken mengatakan  bahkan untuk sesuatu pekerjaan yang paling tidak ia sukai sekalipun tentunya kita pasti masih bisa memilih sikap bukan?.

Dalam bekerja dan melayani Tuhan tugas kita tidak  lebih dari sekedar  MENABUR dan orang lain yang MENUAINYA karena upah kita bukan dari dunia ini tapi dari Allah (Kol 3:24). Untuk menghasilkan yang Excellent paling tidak peril 4 hal:
  1.   Lakukanlah segala sesuatu didalam Ketulusan
  2.   Setialah dalam Perkara yang kecil
  3.  Bekerjalah dengan Semangat dan Keras,
  4. Jangan melakukan kesalahan yang sama

Jim Collince mengatakan Musuh dari Good itu adalah Great, musuh dari baik itu adalah luar biasa (Excellent) dan untuk mencapai sesuatu yang Great ia mengemukakan diperlukan disiplin dalam 3 hal:
  1.  Disiplin berfikir
  2. Disiplin Bertindak, dan
  3. Disiplin Tubuh (menjaga kesehatan)

Untuk sempurna mungkin tidak akan pernah bisa kita kejar, tetapi untuk melakukan hal yang luarbiasa mungkin bisa kita lakukan, belajari dari banyak teladan orang-orang yang berhasil membawa perubahan dalam kehidupan di dunia ini, paling tidak Firman Tuhan merangkum semua apa yang saya paparkan diatas bahwa untuk Excellent, Matius 22:37-39 mengatkan, kasihlah dasar dari segala sesuatu yang kita lakukan. Kasih yang didorong oleh Hati yang tulus;   Segenap Jiwa & Segenap akal budi kita!

Selamat Bekerja.  GBU

Comments

Popular posts from this blog

Tujuan, Manfaat dan Cara Puasa

Anak adalah milik Pusaka Allah

Allah Menepati Janji-Nya