Posts

Showing posts from September, 2011

JANGAN ADA REKAYASA DENGAN TUHAN

Bacaan: II Samuel 11: 1-13 Kalau segala sesuatu dalam hidup ini direkayasa maka tidak akan ada damai dan sejahtera didalam hidup keluarga, bergereja dan bermasyarakat. Arti kata rekayasa itu sendiri dalam kehidupan manusia adalah rencana jahat atau persekongkolan untuk merugikan pihak lain. Dan biasannya rekayasa ini akan sangat mudah dilakukan oleh para penguasa, para pemimpin yang memiliki kekuasan dan otoritas. Dengan kekuasaaan dan otoritasnya mereka bisa melakukan apa saja yang mereka inginkan seperti politisasi, korupsi bahkan sampai perselingkuhan, walaupun tidak semua pemimpin seperti ini tetapi dalam Penelitian Richard Foster, mengatakan 3 dari 4 pemimpin besar yang dia telilti itu jatuh sebelum berakhir masa kepemimpinannya, Menurutnya semua disebabkan paling tidak oleh 3 hal: kekuasaan, harta dan sex. Semua orang tanpa terkecuali jika tidak bisa memegang janji dan kesetiaan terhadap orang yang memberikan kepercayaan kepadanya untuk menjadi penguasa atau pemimpin maka dapa

MEMINTA DALAM KESUNGGUHAN

Bacaan: I Sam 20:27-29 (27) Pada hari berikutnya, yaitu hari kedua Bulan Baru, kursi Daud masih kosong juga, lalu bertanyalah Saul kepada Yonatan, "Mengapa kemarin dan hari ini Daud tidak hadir pada perjamuan?". (28) Yonatan menjawab, "Ia telah minta izin kepadaku untuk pergi ke Betlehem. (29) Katanya, 'Izinkanlah aku pergi, karena keluargaku sedang merayakan pesta kurban di Betlehem, dan aku disuruh datang oleh abangku. Sebab itu, jika kau izinkan, biar aku pergi untuk bertemu dengan sanak saudaraku.' Itulah sebabnya ia tidak hadir pada perjamuan ini, Ayah." Kitab Samuel adalah lanjutan dari kitab hakim-hakim, dimana Samuel merupakan hakim terakhir ketika bangsa Israel akhirnya meminta seorang Raja seperti bangsa-bangsa disekitar mereka yang tidak mengenal Allah (Filistin). Padahal dengan jelas para pemimpin Israel purba dengan sadar menolak ide monarki, sekalipun umat berkali-kali memintanya karena ingin memiliki model kerajaan seperti Filistin (I Sam

Bahan Katekisasi Pertemuan ke-16 (KERAJAAN ALLAH) - Angkatan 2011

Pertemuan ke-16: KERAJAAN ALLAH (SORGA) Pemahaman Iman GPIB Pokok III tentang Manusia dalam alinea vii mengatakan: “ Bahwa manusia memerlukan anugerah pembaharuan agar dapat melanjutkan pekerjaannya hingga pemenuhan Kerajaan Allah. Hal ini menyiratkan dua hal penting. Pertama, Kerajaan Allah adalah sesuatu yang ada. Kedua bahwa kalaupun Kerajaan Allah itu ada, kerajaan itu belum penuh.” Memahami Kerajaan Allah bukanlah sesuatu yang bersifat duniawi seperti bentuk kerajaan yang di pahami Kerajaan manusia, dimana ada batas-batas geografis. Karena Allah yang maha kuasa adalah pencipta langit, bumi dan segala isinya, tidak mungkin kita batasi luas wilayah Kerajaan Allah itu. Kita juga tidak bisa membatasi Kerajaan Allah itu pada bangsa tertentu. Kerajaan Allah adalah konsep Alkitab yang karenanya harus dimengerti secara Alkitab pula.   Kerajaan Allah menurut konsep Perjanjian Lama (Iman Israel): Kerajaan Allah dalam tradisi Israel dikenal dengan istilah Kerajaan Yahweh