MEMAHAMI KERAJAAN SORGA (ALLAH)

Bacaan: Matius 20:1-16 -  Hal Kerajaan Sorga (Allah).[1]

Memahami Kerajaan Sorga bukanlah sesuatu yang bersifat duniawi seperti bentuk kerajaan yang di pahami oleh dunia ini (Kerajaan manusia, dimana ada batas-batas geografis). Tetapi Kerajaan sorga yang di maskud adalah bersifat Rohani (tidak kelihatan) tetapi sudah ada, dapat dirasakan kehadirannya dan akan mengalami pemenuhan ketika Yesus Kristus Tuhan datang kembali.   Seperti angin kita tidak dapat melihat wujudnya tetapi kita dapat mendengar bunyinya dan merasakan arah tiupannya (Yoh 3:8).  Demikian jugalah, ia bersifat rohani yang menunjuk kepada karakter orang percaya.  Seperti angin karakter tidak dapat dilihat wujudnya tetapi dapat dirasakan dampak atau pengaruhnya lewat tindakan atau perilaku orang percaya.

Dari bacaan Matius ini kita mau menangkap 2 hal yang penting dari Ilustrasi orang upahan:

1.       Orang yang legalistik selalu mau terikat dengan ataturan atau kesepakatan, karena mereka  tidak mau dirugikan,Hal Ini terlihat dalam ilustrasi pada ay. 1-2. Pagi-pagi benar tuan rumah itu sudah mencari pekerja dan ia menemukan calon pekerja yang pertama!. Pertemuan dengan orang yang pertama sepertinya tidak gampang, Alkitab memang tidak menjelaskan sulitnya melakukan kesepakatan,  tetapi dalam dunia usaha untuk mencapai kesepakatan memang tidaklah mudah karena masing-masing orang akan menghitung hitung kerugian atau keuntungannya. Singkatnya terjadilah kesepakatan, maka orang itu mau bekerja. 
2.       Lain halnya dengan orang yang kedua yang ditemui pada pukul 9,  terlihat tidak ada kesepakatan di sana, yang ada orang itu hanya menaruh kepercayaan kepada tuan rumah yang mau bersedia menolongnya. Ia merasa bersyukur dan menerima apa adanya, ia percaya bahwa tuan rumah akan memberikan yang pantas kepadanya.  Terlihat ada kerendahan hati dalam dari orang ini.  Hal yang sama juga terjadi untuk calon-calon pengerja yang bertemu dengan tuan rumah pada pukul   12, 3 dan 5 petang dimana mereka juga menaruh percaya bahwa tuan rumah itu akan memberikan yang pantas kepada mereka.

Ketika tiba saatnya pembayaran upah, tidak diduga ternyata tuan rumah memberi upah yang sama baik kepada orang yang terdahulu (legalistik) maupun kepada orang yang terakhir (rendah hati) yaitu masing-masing 1 dinar untuk 12 jam kerja bahkan untuk yang baru kerja 1 jam saja!. (ay.8-9). Lalu mereka yang datang terdahulu itu bersungut-sungut  kepada tuannya (ay.11) dengan cara membela diri bahwa mereka ini yang paling cape, lelah karena bekerja berat menanggung teriknya panas matahari (ay.12), tetapi mereka lupa bahwa mereka telah sepakat 1 dinar sehari.  Ini adalah alasan yang dibuat-buat atau berlebihan atau lebih tepat dikatakan  ada sikap iri hati  (ay.15).

Dari perumpamaan ini kita mau belajar bahwa Upah 1 dinar adalan tawaran keselamatan Allah (Anugrah) di dalam Yesus Kristus  yang cuma-cuma bukan saja untuk orang-orang Yahudi, tetapi berlaku universal bagi semua orang mulai dari  Samaria, Yerusalem dan sampai ke ujung bumi. Tawaran pertama yang ditunjukan kepada orang-orang Yahudi ditanggapi secara legalistik,  orang-orang Yahudi lebih terikat kepada hukum taurat dan adat istiadat buatan mereka sendiri dari pada percaya kepada nubuatan para nabi bahwa Yesus Kristus datang untuk menggenapi hukum taurat dan kitab para nabi bahwa Ialah sang Mesias, Jurus Selamat dunia yang menebus dosa manusia. Sehingga ketika Yesus Kristus datang mereka menolak.  Mereka iri hati bahkan mengeluh dan bersunggut-sungut karena malihat Yesus lebih berkuasa, lebih popular dari pada mereka. Mereka bukannya bertobat tetapi mereka malah mencari jalan dan mengejar Yesus untuk membunuh-Nya.

Tetapi tawaran kedua kepada orang orang, bukan Yahudi, yaitu dari Samaria, Yerusalem dan orang-orang di muka bumi ini di respon dengan penuh suka cita dengan kerendahan hati, mereka menerima, menaruh percaya bahwa barang siapa percaya kepada Yesus tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal! (yoh 3;16).  Oleh karena itu Tuhan Yesus katakan orang-orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu (ay.16). Artinya  orang-orang Yahudi yang seharunya menerima keselamatan pada akhirnya di tolak Allah tetapi mereka yang kemudian mengenal Yesus dan percaya mereka-merekalah yang di selamatkan.

Jadi hal Kerajaan Sorga adalah  hal mengenai Yesus Kristus lewat sikap dan perbuatan Yesus yang harus menjadi teladan bagi semua orang percaya. Sehingga ketika kita hadir di dalam dunia ini,  dunia boleh melihat bahwa ada Yesus dalam diri setiap orang percaya. Sehingga genaplah Firman yang mengatakan Kerajaan Allah ada ditengah-tengah kamu (Luk 17:21)  dan sudah datang kedalam dunia menyatakan segala kehendak-Nya (Mat 6:10) yaitu lewat SIKAP DAN PERBUATAN ORANG PERCAYA (KARAKTER).


[1] Matius menggunakan kata Kerajaan Sorga untuk menghargai orang-orang Yahudi karena bagi orang Yahudi kata Allah itu sangat sakral. Lain halnya dengan pendekatan Injil Lukas,Markus dan Yohanes mereka menggunakan kata Kerajaan Allah. 

Comments

Popular posts from this blog

Tujuan, Manfaat dan Cara Puasa

Anak adalah milik Pusaka Allah

Allah Menepati Janji-Nya