Posts

Showing posts from October, 2010

Pentingnya Ibadah Keluarga

Mendengar kata ibadah, kebanyakan orang menghubungkannya dengan ritual formal yang kaku, membosankan, dan tidak menarik. Karena itu, banyak keluarga yang sekalipun menyebut dirinya keluarga Kristen, jarang atau bahkan tidak pernah melakukan persekutuan dalam keluarganya sendiri. Padahal ibadah keluarga dapat menjadi saat-saat yang menyenangkan dan paling dinantikan oleh anak-anak kita. Keluarga adalah sesuatu yang berharga bagi Allah. Ada beberapa contoh dalam Alkitab bahwa Allah menyelamatkan keluarga umat-Nya dari pembinasaan orang-orang fasik yang Allah lakukan. Nuh beserta istri dan anak serta menantunya diselamatkan dari air bah, Lot beserta istri dan anaknya juga diselamatkan dari pemusnahan Sodom dan Gomora. Selain itu, Allah memberkati keluarga Abraham dan juga keluarga Yakub. Kita juga memperoleh gambaran mengenai ibadah keluarga yang dilakukan oleh orang-orang beriman ini. Karena itu, ibadah keluarga merupakan aktivitas penting dan melalui ibadah keluarga, Tuhan berkenan men

KERASUKAN SETAN

Markus 1: 21-28 Saudara MISI ALLAH didunia ini adalah MENYELAMATKAN manusia dari DOSA dan VISI ALLAH mengirimkan YESUS KRISTUS anakNya untuk melakukan PENEBUSAN dosa dengan cara: YESUS LAHIR dari tubuh manusia berdosa namun dengan Roh Kudus (DATANG dari sorga) MENGAJARKAN tentang kebenaran Firman Tuhan MENYEMBUHKAN orang sakit MEMBANGKITKAN orang mati MENGUSIR setan Yesus MATI, BANGKIT & NAIK KE SORGA (PULANG ke Sorga) Mengirimkan Roh Kudus itu kepada setiap orang yang percaya Karena Ia datang dari Sorga   makanya Ia Berkuasa. Ia memiliki KUASA, dalam mengajar,   meyembuhkan, membangkitkan dan mengusir setan!. Oleh karena itu semua orang takyub, heran dan kagum akan pekerjaaNya! Dan setanpun tunduk dan patuh!. Tidak seperti ahli-ahli taurat, orang-orang farisi dan tukang tenung atau ahli sihir! Bacaan kita hari ini berhubungan dengan orang yang KERASUKAN SETAN dan dengan kuasa Allah yang maha kudus Yesus mengusir setan itu, dan setan itu

Syarat doa yang sesungguhnya..

I Yohanes 3: 19-24 Saudara doa kita tidak akan pernah mengalami terobosan dan membawa kita hidup didalam kemenangan apabila kita tidak tahu syarat doa yang sesungguhnya . Bacaan kita pagi ini mau membawa kita memahami syarat doa yang sessungguhnya dalam pendekatan menurut kontek I Yohanes. Apakah syarat doa yang sesungguhnya? Kita perlu berdoa dihadapan Allah bukan   dihadapan Manusia? Apa bedanya? Apa yang keluar dari mulut itulah doa dihadapan manusia seringkali berbeda dengan apa yang ada didalam hati, tetapi doa yang keluar dari hati yang tulus itulah doa dihadapan Allah.   Berdoa dihadapan Allah bukanlah sesuatu yang mudah ada syaratnya bangsa Israel memerlukan peratara untuk bertemu Allah, mempersembahkan korban bakaran, berada di tempat yang khusus (tahir, suci, kudus), tidak sembarangan. Terlihat begitu repotnya bagsa Israel kalau mau berhadapan dengan Allah. Namun kepada kita umat perjanjian baru cara-cara lama seperti itu tidak perlu kita lakukan lagi karena Yesus telah

Dosa, Penderitaan dan Pertobatan.

Lukas 13:1-5 Saudara sudah menjadi nasib manusia bahwa manusia harus mati karena dosa! Roma 3:23 mengatakan ”Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah”. semua orang tanpa terkecuali termasuk orang Yerusalem orang Galilea mereka akan mengalami hal yang sama yaitu mengalami upah dosa   yaitu maut (Roma 6:23). Oleh karena itu dalam pemandangan Tuhan Yesus   baik orang yang mati karena dibunuh, maupun yang tertimpa menara siolam dan orang orang yang datang kepada Yesus, yang merasa diri mereka lebih benar.   Yesus katakan Ayat 3 mengatakan “ Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian” .   Maut adalah kuasa legal dari dosa dan itu Allah izinkan tetap ada, bahwa jikalau orang berbuat dosa ia pasti mengalami penderitaan bahkan maut, mengenai caranya Tuhan saja yang tahu, apakah mengalami kematian kasar (tragis) atau kematian halus (sakit). Jadi kuasa legal dari dosa itu maut kematian. Tetapi juga ti

Hidup yang dibangun diatas dasar kemenangan

Image
I korintus 15: 35-58 Surat I korintus ini merupakan surat ke dua dari surat-surat yang ditulis Rasul Paulus tahun 55M, untuk menjawab berbagai persoalan yang dialami jemaat/gereja di kota korintus (daerah Yunani).   Salah satu persoalan yang muncul dalam jemaat adalah pokok tentang KEBANGKITAN. Masalah ini muncul karena berbagai pemahaman yang berkekmabg dalam jemaat/gereja: 1.     Orang yahudi sendiri terpecah dalam hal ini: a.     Orang yahudi Farisi percaya ada kebangkitan, tetapi sulit untuk menjelaskannya. b.     Golongan yahudi Saduki tidak percaya adanya kehidupan yang kekal, sebab itu mereka tidak percaya adanya kebangkitan orang mati. 2.     Orang Yunani meyakini bahwa ada kebangkitan Roh dan menolak adanya kebangkitan tubuh atau daging. Mereka meyakini bahwa tubuh jasmani manusia tidak turut diselamatkan dan karena itu tubuh tidak turut diselamatkan. Jiwa manusialah yang diselamtkan dan kembali ke sang ilahi 3.     Agama-agama suku percaya bahwa takala   manusia mati, maka

Hidup dengan standar ganda

-Roma 6:20-23- S audara hidup saudara tidak akan pernah berobah sampai kepada cara/pola berpikir saudara berobah!.   Itulah yang mau disampaikan RP kepada jemaat Kristen (Yahudi/Palestina=Yunani) yang ada di kota Roma.   M engapa saudara, karena cara/pola berpikir manusia akan mempengaruhi tindakan manusia.   Dr. Jhon L. Mayer mengatakan, jika kita menabur pola pikir kita akan menuai tindakan , jika kita menabur tindakan kita akan menuai kebiasaaan dan jika kita manbur kebiasaan kita akan menuai karakter !. J adi kalau pola pikir manusia itu tidak benar (salah) maka apapun yang dilakukan manusia kecederungannya adalah berbuat jahat (Kej 6:5).   pola pirkir seperti ini yang dikuatirkan Rasul Paulus terjadi di jemaat Roma! O leh karena itu RP mau mengingatkan jemaat di Roma hendaklah merobah pola pikir yang lama yang salah yang menyatakan bahwa: o     Manusia dibenarkan oleh karena melakukan hukum taurat? (Roma 3:20) dan, o     Dimana ada dosa bertambah banyak disitu kasih karunia

Menanamkan kejujuran pada anak

  “Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusan hatinya, tetapi penghianat dirusak oleh kecurangannya” (Amsal 11:3)   K ejujuran merupakan salah satu core value yaitu bahan baku sejati yang dapat membentuk integritas dan kematangan pribadi.   Sikap seperti ini harus kita tanamkan pada anak sejak usia dini.   Sama seperti nilai-nilai lainnya kejujuran tidak dapat dikenakan   kepada seorang anak secara instant . Akan tetapi   kejujuran itu tumbuh seperti serat-serat pada kayu – yaitu   merupakan bagian dari seluruh perkembangan dan pertumbuhan anak itu.   Jujur jika diartikan secara baku adalah mengakui, berkata atau memberikan suatu informasi yang sesuai kenyataan dan kebenaran. Dalam praktek dan penerapannya, secara hukum tingkat kejujuran seseorang biasanya dinilai dari ketepatan pengakuan atau apa yang dibicarakan seseorang dengan kebenaran dan kenyataan yang terjadi. Bila berpatokan pada arti kata yang baku dan harafiah maka jika seseorang berkata tidak sesuai dengan kebenaran dan