Mengatasi Ketakutan

Bacaan : II Tawarikh 20:1-27

Saudara ketakutan adalah musuh terbesar dalam kehidupan manusia.  Ketakutan membuat orang cemas, kuatir, stress dan bahkan tidak tahu apa yang harus di lakukan.  Saya yakin setiap kita pernah mengalami ketakutan.  Ketakutan Itu wajar, karena ketakutan adalah naluri dasar manusia untuk mempertahankan hidup, namun kalau itu menjadi berlebihan itu sudah penyakit (Fobia)

Yosafat mengalami hal yang sama. Ia mengalami ketakutan yang luar biasa karena adanya ancaman dari orang moab, amon dan meunim. Hal ini membuat ia cemas, kuatir, stress bahkan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Tetapi sebagai orang percaya Ia tahu apa yang harus dilakukan untuk mengatasi ketakutannya (baya ay.3):
Ia mencari wajah Tuhan, berdoa dan berpuasa
Meminta pertolongan kepada Tuhan

Saudara apa yang kita lakukan ketika kita berhadapan dalam situasi yang sama?. Persoalan ekonomi, krisis rumah tangga, masalah dipekerjaan, pelayanan, bahkan sakit penyakit sepertinya segala sesuatu bukan bertambah baik malah menjadi semakin buruk dan kita berada pada posisi tidak tahu harus berbuat apa. Saudara lakukanlah apa yang Yosafat lakukan:
·  Cari wajahnya (doa/puasa)
·  Minta pertolongan kepadanya
Inilah hal yang pertama Yosafat lakukan!

Hal yang ke dua, yang yosafat lakukan adalah fokus kepada Janji Allah bukan kepada persoalan (baca ay.13).  Saudara yosafat tidak berfocus kepada persoalan tetapi ia memandang Allah yang sanggup melepaskannya dari ancaman musuh-musuhnya. Saudara ketika kita takut dan cemas dalam neghadapi setiap persoalan seperti Yosafat, carilah awajahnya (berdoa dan berpuasa)  dan fokus pada janji Allah bukan kepada persoalan. Pada tahu 1999 sama mengalami kejadian yang tidak pernah saya lupakan . Mobil yang saya beli hilang pada saat saya pulang dari pelayanan di gereja saat itu saya kaget dan cemas serta tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Pada saat itu saya hanya berdiri dan berseru Tuhan Tolong saya!. Kemudian saya berdoa “ Tuhan Engkau yang memberi, jika engkau mau mobil ini akan kembali”. Kemudian saya pergi ke polisi untuk melaporkan kejadian ini.  Saudara 5 hari sebelum Natal dan anak saya yang nomor 2 dibabtis mobil itu kembali jam 12 malam, seseorang menelopn saya dan mengatakan Mobil saya sudah ditemukan.  Jadi saudara jika engkau mengalami situasi yang sulit tidak tahu apa yang harus dilakukan, pertama cari wajahnya, ke dua fokus pada janjinya jangan kepada persoalan anda.

Hal yang ke tiga, tetap berdiri dihadapan Tuhan baik atau tidak keaadaannya (baca ay.9). Saudara Yosafat dan bangsanya komit untuk tetap setia apapun malapetakan yang akan menimpa mereka, mereka berserah penuh kepada Tuhan.  Saudara bagaimana dengan kita? Pedang menggambarkan Peperangan & terorisme, Penghukuman menggambarkan bencana alam dan tragedi, Penyakit sampar menggambarkan penyakit dan kelaparan menggambarkan kesulitan ekonomi.  Apabila kesulitan ini menimpa kita apakah kita akan tetap berdiri dihadapan Tuhan? Dan dengan sabar menanti Tuhan bekerja dan menjawab doa-doa kita?.  Saudara 2 tahun anak saya yang ke 2 menderita sakit batuk kronis atau paru-paru , sudah ke dokter berulang kali, di uap, diberik antibiotik yang baik, tapi engga engga sembuh-sembuh, sampai saya bertanya kepada dokter, dokter apakah ada obat yang paling baik dari ini untuk membuat anak saya sembuh?, padahal saya sudah berdoa terus.  Namun saya tetap berdiri dihadapan Tuhan dan dengan sabar menanti jawaban doa saya.  Saya mulai berdoa dan ditambah berpuasa.  Saudara apa yang terjadi saat ini anak saya sembuh total. Sekarang ia berlatih berenang yang dahulu tidak pernah akan kami lakukan karena takut anak saya batuk dan pilek. Saudara jika kita mengalami kesulitan hidup dan berada pada posisi tidak tahu harus berbuat apa. Lakukan 3 hal ini; Cari wahah Tuhan, Fokud pada janjinya dan Tetap berdiri di hadapan Tuhan baik atau buruk keadaannya.

Hal yang ke IV.   Nantikan Roh kudus bekerja (baca ay 14-15) saudara ketika Yosafat mencari Tuhan, focus pada janjiNya, berdiri di hadapan Tuhan, makan Roh Kudus bekerja dan Allah mengambil alih persoalan yosafat, Allah yang berperang melawan musuh-musuhnya.  Hal yang sama saudara kita akan alami, bahwa Roh Allah akan mengambil alih setiap persoalan kita:
Allah sangat baik dalam kehidupan saya, Istri dan anak-anak saya ia senantiasa lindungi, kunci motor istri saya hilang saat jemput anak dan hari itu juga ditemukan seorang Ibu yang baik hati dan dikembalikan kepada istri saya. saya berdoa untuk beberapa orang yang sakit (Istri Pak wawan)) dan mereka sembuh.beberapa kali saya diserang oleh roh jahat  tapi saya menang (terkahir ketika perjalan saya ke bali). Beberapa kali saya melihat Tuhan bekerja merobah karakter buruk dari orang-orang yang saya doakan.  Saudara untuk keluar dari ketakutan dan kecemasan dan memperoleh kemenangan inilah yang dilakukan oleh Yosafat:
·  Cari wajahNya
·  Fokus pada janji Allah jangan kepada persoalannya
·  Tetap berdiri dihadapannya
·  Nantikan Roh Kudus berkerja
Dan yang ke V

Hal yang ke V, bersoraklah dan bernyanyilah!.  (baca ay.22) Saudara bersorak dan bernyayilah adalah nafas Iman. Oleh karena itu dalam setiap ibadah atau persekutuan selalu ada puji-pujian. Puji-pujian yang dimaksud disini adalah pujian Iman sebelum mengalami kemenangan. Kalau sudah mengalami kemenangan  kemudian kita menyanyi itu namanya pengucapak syukur (baca ay.26).  Pujian inilah yang melepaskan seluruh kekuatan Allah, dimana Allah bertindak mengambil alih persoalan kita dan kita menang. Saudara tembok yeriko runtuh dan dinding-dingin penjara roboh oleh karena pujian yang dinaikan umat Israel dan Rasul Paulus dan silas ketika di dalam penjara.

Saudara untuk mengatasi ketakutan dimana kita merasa tidak tahu harus berbuat apa, inilah yang dilakukan Yosafat:
1.        Cari wajahNya
2.        Fokus pada janji Allah jangan kepada persoalannya
3.        Tetap berdiri dihadapannya
4.        Nantikan Roh Kudus berkerja
5.        Bersoraklah & bernyanyilah

Maukah saudara melakukan hal-hal ini?

Comments

Popular posts from this blog

Tujuan, Manfaat dan Cara Puasa

Anak adalah milik Pusaka Allah

Allah Menepati Janji-Nya